PT ABM Investama Tbk. (ABMM), perusahaan pertambangan yang menjadi perbincangan publik terkait hubungannya dengan PT Multi Harapan Utama (MHU) yang terafiliasi dengan Harvey Moeis, memberikan klarifikasi resmi terkait isu tersebut.
Sebagai salah satu emiten batu bara yang menjadi favorit investor kawakan, Lo Kheng Hong, ABMM menegaskan bahwa keterlibatannya dengan PT MHU adalah dalam kapasitas sebagai mitra dalam bidang jasa pertambangan. Hal ini disampaikan langsung oleh Head of Legal Department and Corporate Secretary ABMM, Rindra Donovan, dalam sebuah kunjungan ke Kantor Bisnis Indonesia pada hari Rabu (3/4/2024).
Rindra menjelaskan bahwa ABMM merupakan patner PT MHU dalam bidang jasa pertambangan, terutama dalam kontraktor. PT MHU sendiri adalah pemilik konsesi tambang batu bara, dan ABMM bertindak sebagai mitra kontraktor jasa pertambangan. ABMM juga memiliki 10% saham di PT MHU.
"Mengingat kami ingin menjalankan kontrak jangka panjang, maka kami terlibat dengan PT MHU. ABMM memiliki 10% saham di PT MHU," ungkap Rindra Donovan.
Investasi dan Kontrak Jasa Pertambangan
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2023, ABMM memiliki anak usaha, PT Agata Nugraha Nastari (ANN), yang memiliki 100% kepemilikan saham. Pada Oktober 2019, ANN melakukan investasi strategis senilai US$60 juta pada PT MHU. Investasi ini memberikan ANN 10% saham di PT MHU.
Sehubungan dengan investasi ini, ANN dan anak usaha ABMM lainnya, PT Cipta Kridatama (CK), menandatangani kontrak jasa konsultasi dan amandemen I atas kontrak jasa pertambangan dengan MHU. Selanjutnya, pada Desember 2022, pemegang saham PT MHU menyetujui penerbitan 290 saham baru dalam bentuk seri D. ANN mengambil 29 saham tersebut dengan melakukan konversi piutang kepada MHU.
Terkait kerja sama operasi (KSO), pada Juni 2019, CK menandatangani kontrak jasa pertambangan dengan MHU yang berlaku selama 5 tahun dengan target pengerjaan 180 juta bank cubic meter (bcm). Seiring dengan investasi ANN pada MHU, pada Oktober 2019, CK dan MHU menandatangani amandemen I atas kontrak jasa pertambangan, yang memperpanjang waktu kontrak menjadi 3 tahun dengan paket pekerjaan meningkat menjadi 204,4 juta bcm.
Klarifikasi Tambahan
Rindra menegaskan bahwa keterlibatan ABMM dalam PT MHU dilakukan secara profesional untuk menjalankan kontrak jangka panjang di konsesi tersebut. Ia juga menyoroti akuisisi saham ABMM sebesar 30% di PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS), yang menunjukkan komitmen ABMM dalam mengembangkan portofolio bisnisnya.
Proyeksi dan Capaian ABMM Tahun 2024
Sementara itu, ABMM menetapkan target overburden removal sebesar 280 juta bcm pada tahun 2024. Direktur ABMM, Adrian Erlangga, menyatakan bahwa pada tahun sebelumnya, ABMM telah berhasil merealisasikan overburden removal sebesar 277 juta bcm, melebihi target yang ditetapkan.
Adrian juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, ABMM berhasil merealisasikan penjualan batu bara sebesar 11,3 juta ton. Untuk belanja modal (capex) tahun 2024, ABMM menganggarkan dana sebesar US$300 juta, dengan 80% di antaranya akan digunakan untuk pembelian alat berat.
Capaian Keuangan ABMM Hingga Kuartal III/2023
Pada kuartal III/2023, pendapatan ABMM mencapai US$1,13 miliar atau setara dengan Rp18,02 triliun. Laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan menjadi US$225,7 juta atau setara dengan Rp3,58 triliun, meningkat sebesar 32,87% secara tahunan.
Pendapatan dan laba bersih ini terbagi dalam beberapa pos, antara lain pendapatan kontraktor tambang dan tambang batu bara, pendapatan dari jasa, serta pendapatan dari divisi lainnya.
Dengan demikian, ABMM tetap berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif dalam industri pertambangan dan terus menjalankan operasinya secara transparan dan profesional.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs web resmi ABM Investama Tbk. di www.abm-investama.com.
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4