JAKARTA — PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) tengah menghadapi proyeksi peningkatan signifikan dalam penjualan BBM dan bahan kimia sepanjang 2024. Direktur & Corporate Secretary AKRA, Suresh Vembu, menyatakan optimisme terkait dominasi laba AKRA melalui penjualan BBM yang diperkirakan masih akan menjadi kontributor utama hingga akhir tahun ini.
Menurut Suresh, penjualan kimia dasar juga akan memberikan kontribusi yang signifikan, dengan perkiraan sekitar 12% terhadap laba perusahaan. Di samping itu, proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik atau JIIPE diantisipasi akan menyumbang hingga 25% dari total laba perusahaan.
“Kimia dasar sekitar 10-12% dari gross profit, kalau JIIPE akan berkontribusi sekitar 22-25% di tahun 2024,” ungkap Suresh dalam wawancara dengan Bisnis, dikutip Selasa (30/1/2024).
AKRA menargetkan pertumbuhan laba bersih hingga 15% sepanjang 2024, dengan fokus pada bisnis perdagangan dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) serta penjualan lahan di KEK JIIPE. Rencana ekspansi ini mencakup pembangunan utilitas dan infrastruktur untuk mengoptimalkan pendapatan berulang.
Bisnis perdagangan dan distribusi BBM akan difokuskan pada pertumbuhan sekitar 6-8% year-on-year (yoy), didorong oleh meningkatnya permintaan akan biosolar dan bahan bakar minyak, terutama di wilayah-wilayah utama, termasuk Indonesia Timur. Suresh juga menyoroti potensi pertumbuhan pendapatan dari penjualan bahan kimia dasar, yang akan didorong oleh kebutuhan smelter-smelter baru.
Selain dari sektor perdagangan dan distribusi, AKRA berencana untuk meningkatkan penjualan lahan di KEK JIIPE. Target penjualan tanah pada tahun 2024 mencapai 130 hektare, menandai peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 90 hektare.
Untuk mendukung proyek-proyek ini, AKRA telah mengalokasikan belanja modal hingga Rp500 miliar sepanjang 2024. Belanja modal ini akan digunakan untuk infrastruktur seperti penyimpanan bahan kimia/minyak bumi, penambahan kapal, truk, dan belanja modal reguler di berbagai bidang operasional perusahaan.
Sebagai langkah strategis, AKRA juga berencana untuk membangun 50 gerai pompa bensin sepanjang tahun ini. Melalui perusahaan patungan PT Aneka Petroindo Raya (APR), AKRA dan BP akan membuka 40 hingga 50 gerai selama tahun 2024. Suresh menjelaskan bahwa investasi ini akan didanai oleh pemegang saham dan pewaralaba mereka.
AKRA menegaskan bahwa fluktuasi harga minyak dunia tidak akan signifikan mempengaruhi margin keuntungan perusahaan. Hal ini disebabkan oleh penerapan formula yang mengikuti harga minyak MOPS (Mid Oil Platts Singapore) dalam kegiatan penjualan dan distribusi BBM.
Potensi penjualan dari wilayah Indonesia Timur menjadi fokus strategis, dengan analis RHB Sekuritas, Andrey Wijaya, menyatakan bahwa permintaan yang lebih tinggi untuk bahan bakar minyak diharapkan dapat diserap oleh aktivitas ekonomi yang kuat di Indonesia Timur. RHB Sekuritas memproyeksikan penjualan sebesar Rp48,10 triliun dan laba bersih Rp3,13 triliun untuk AKRA sepanjang 2024.
Meskipun demikian, Riset BRI Sekuritas menyajikan proyeksi pertumbuhan yang lebih konservatif terhadap volume bahan bakar minyak, mengingat perlambatan pertumbuhan produksi batu bara. Proyeksi pendapatan sepanjang 2024 menurut BRI Sekuritas adalah sekitar Rp35,72 triliun dengan laba bersih sebesar Rp2,78 triliun.
Sebagai informasi tambahan, hingga kuartal III/2023, AKRA telah mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,71 triliun, menunjukkan kenaikan sebesar 9,36% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, meskipun terdapat penurunan dari sisi pendapatan penjualan. Total pendapatan mencapai Rp29,97 triliun, dengan penurunan sebesar 13,31% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dalam menghadapi dinamika pasar dan berbagai proyek ekspansi, AKRA tetap berkomitmen untuk mempertahankan performa yang solid dan meraih pertumbuhan yang berkelanjutan di sektor energi dan distribusi.
Deanra
-
Deanra
-
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4