Fluktuasi IHSG Pada Pekan Pertama Kuartal II-2024
Pekan pertama kuartal II-2024 menjadi saksi dari fluktuasi yang cukup signifikan dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terutama menjelang libur panjang Idul Fitri. IHSG sempat merosot di bawah level 7.200 sebelum kembali memperlihatkan kekuatannya di akhir pekan.
Pada perdagangan Jumat (5/4), IHSG menguat sebesar 0,45% mencapai posisi 7.286,88. Meskipun fluktuasi harian terjadi, secara mingguan, IHSG hanya mengalami pelemahan tipis sebesar 0,03%.
Namun, sorotan terbesar jatuh pada arus dana investor asing yang mengalami pembalikan (capital outflow) dengan jumlah yang cukup besar. Investor asing mencatat aksi jual bersih senilai Rp 11,41 triliun di pasar-pasar Indonesia sepanjang pekan tersebut.
Faktor-faktor Penyebab Volatilitas IHSG
Menurut Analis Riset Phintraco Sekuritas, Aditya Prayoga, terdapat tiga faktor utama yang menjadi penyebab dari volatilitas IHSG pada minggu tersebut.
Pertama, dampak dari rilis data ekonomi Amerika Serikat yang menimbulkan ketidakpastian di pasar terkait ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada semester pertama tahun 2024.
Kedua, pelemahan nilai tukar rupiah yang hampir mencapai Rp 16.000 per dolar AS, dipicu oleh aliran investasi ke negara-negara maju setelah rilis pertumbuhan ekonomi AS dan indeks manufaktur China yang kembali berada di zona ekspansif.
Ketiga, faktor tingkat inflasi, dengan adanya kekhawatiran kenaikan inflasi AS yang menjauhi target 2% akibat kenaikan harga komoditas minyak dan ketegangan geopolitik di beberapa wilayah.
Analisis dan Rekomendasi untuk Investor
Analis dan Branch Manager dari Jasa Utama Capital Sekuritas, Hendy Santoso dan Edy Utomo, melihat bahwa pergerakan IHSG masih dalam batas wajar secara teknikal. Mereka mencatat bahwa IHSG mampu rebound ketika mendekati level support di area 7.100 - 7.150.
Menurut mereka, volatilitas IHSG juga dipengaruhi oleh sentimen "Lebaran Rally" dan antisipasi terhadap libur panjang Idul Fitri. Sehingga, tidak jarang investor cenderung memilih untuk menahan uang tunai menjelang libur panjang.
Pengamat pasar modal dan Founder WH-Project, William Hartanto, menilai fluktuasi IHSG sudah sesuai dengan ekspektasi di awal kuartal II ini. Dia menyarankan investor untuk mempertimbangkan peluang pada saham-saham berfundamental solid yang mengalami koreksi harga.
Rekomendasi Saham dari Para Analis
Dalam situasi ini, para analis memberikan beberapa rekomendasi saham untuk dipertimbangkan oleh investor:
- Sektor Finansial: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
- Sektor Telekomunikasi: PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT), PT XL Axiata Tbk (EXCL).
- Sektor Energi dan Tambang: PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO).
- Sektor Konstruksi dan Ritel: PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).
Kesimpulan
Meskipun terjadi fluktuasi yang cukup signifikan di IHSG menjelang libur panjang Idul Fitri, para analis menyarankan investor untuk tetap mempertimbangkan peluang investasi, terutama pada saham-saham berfundamental solid yang mengalami koreksi harga. Dengan mempertimbangkan rekomendasi dari para analis, investor dapat melakukan strategi yang tepat untuk memanfaatkan situasi pasar saat ini.
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5