JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), perusahaan pertambangan logam milik BUMN, diperkirakan dapat meraih keuntungan signifikan dari kenaikan harga emas dan industri nikel pada tahun 2024.
Harga emas saat ini tengah mengalami kenaikan, mendekati rekor tertinggi sebesar Rp1,147 juta per gram pada akhir 2023. Hingga Selasa (30/1/2024), harga emas Antam ukuran 1 gram naik Rp9.000 menjadi Rp1,142 juta. Faktor-faktor seperti kebijakan The Fed, keputusan stimulus Pemerintah China, dan ketidakpastian ekonomi global diprediksi akan mempengaruhi pergerakan harga emas ke depan.
Menurut Senior Analis Phillip Nova Pte. Priyanka Sachdeva, kebijakan The Fed akan menjadi faktor penting, dan keputusan Pemerintah China diharapkan dapat menopang permintaan emas fisik. Antam, sebagai salah satu produsen logam mulia, diharapkan dapat memperoleh keuntungan dari lonjakan harga emas ini.
Analis PT Panin Sekuritas Felix Darmawan merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp2.200. Dia menyoroti prospek harga emas yang positif hingga 2024 dan menilai bahwa harga emas yang tinggi dapat menjaga marjin perseroan. Selain dari kenaikan harga emas, prospek Antam juga diperkuat oleh perkiraan peningkatan kapasitas feronikel dari smelter Halmahera timur yang dijadwalkan beroperasi pada semester I/2024.
Meskipun JP Morgan merevisi peringkat beberapa emiten nikel Indonesia, ANTM tetap menjadi pilihan overweight, terutama karena potensi penjualan bijih nikel. JP Morgan tetap berhati-hati dalam menilai prospek emiten logam di Asia Tenggara untuk tahun 2024, dengan adanya kecenderungan sentimen negatif terhadap emiten nikel asal Indonesia. Meski begitu, pemerintah Indonesia diharapkan dapat mendukung industri dengan komitmen pada penghiliran kendaraan listrik (EV) dan pengembangan baterai EV untuk mendukung ekspor dalam jangka panjang serta saldo transaksi berjalan.
Deanra
-
Deanra
-
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4