Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Insight

Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) Optimistis Cetak Laba di Tahun 2024

Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) optimistis mencapai laba pada tahun 2024 setelah catat indikator kinerja menjanjikan di 2023. NII meningkat dan efisiensi meningkat.

Author's avatar Deanra
by Deanra Mar 07, 2024 09:23:56
Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) Optimistis Cetak Laba di Tahun 2024 Image's

Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), yang dimiliki oleh Akulaku Silvrr Indonesia, masih mencatatkan kerugian pada tahun 2023. Namun, bank tersebut optimistis dapat mencapai laba pada tahun 2024.

Meskipun mengalami kerugian, BBYB mencatat sejumlah indikator kinerja yang menjanjikan pada 2023. Bank ini mengklaim memiliki dasar yang kuat untuk mencetak laba pada tahun yang akan datang.

BBYB mencatatkan rugi sebesar Rp573,18 miliar pada 2023, yang mengalami penyusutan dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp789,05 miliar.

Ada dua faktor utama yang membantu BBYB dalam menekan kerugian bersih. Pertama, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) meningkat menjadi Rp3,1 triliun pada 2023, naik 86,32% secara tahunan (year-on-year/YoY). Selain itu, net interest margin/NIM BBYB juga meningkat menjadi 18,39%, yang merupakan salah satu yang tertinggi di industri, dari 13,83% pada 2022.

Kedua, BBYB berhasil meningkatkan efisiensi dengan menurunkan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 127,28% pada 2022 menjadi 112,27% pada 2023.

Aditya Windarwo, Pejabat Sementara (Pjs.) Direktur Utama Bank Neo Commerce, menyatakan bahwa penyusutan laba bersih BBYB pada 2023 menjadi modal untuk mencapai laba pada tahun 2024. Dia optimistis bahwa bank ini dapat mencapai laba sepanjang tahun 2024.

BBYB juga mencatat pertumbuhan kredit sebesar Rp10,78 triliun pada 2023, meskipun aset perseroan menyusut menjadi Rp18,16 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) BBYB juga tercatat melambat, namun dana murah atau current account saving account (CASA) masih mendominasi DPK.

Meskipun demikian, BBYB tetap memperbaiki kualitas kreditnya dengan menurunkan rasio non performing loan (NPL) nett menjadi 0,95% pada 2023.

BBYB berharap dapat mencetak laba pada kuartal I/2024 dengan melengkapi layanan kepada nasabah dan mengelola risiko likuiditas di tengah era suku bunga tinggi. Aditya menyatakan bahwa perseroan berusaha untuk menempatkan dananya di instrumen-instrumen yang likuid, seperti instrumen investasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan obligasi pemerintah, untuk mengelola risiko likuiditasnya dengan baik.

Share to :
31
Author Image of Deanra

Deanra

-

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io