Barito Pacific Incar Akuisisi Baru, Fokus di Petrokimia & Energi

PT Barito Pacific Tbk. (BRPT), perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu, terus memperluas sayap bisnisnya melalui rencana akuisisi yang berfokus pada sektor petrokimia dan energi. Dalam paparan publik yang digelar Jumat (25/10/2024), Direktur dan Corporate Secretary David Kosasih mengungkapkan bahwa emiten ini berencana mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang sejalan dengan bisnis inti mereka.

Meskipun tidak memberikan detail kapan akuisisi akan dilaksanakan, David menegaskan bahwa Barito Pacific akan fokus pada sektor petrokimia dan energi, namun tetap membuka peluang di sektor lain yang sesuai dengan strategi bisnis perusahaan. Langkah ekspansi ini menjadi bagian dari upaya perseroan untuk memperkuat posisi di sektor energi dan petrokimia yang berperan penting bagi pertumbuhan perusahaan.

Kinerja Keuangan BRPT Semester I/2024

Pada semester I/2024, BRPT mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar US$34,49 juta, naik 13,59% dari US$30,36 juta pada periode yang sama tahun lalu. Meski laba naik, pendapatan BRPT turun 15,64% dari US$1,37 miliar menjadi US$1,15 miliar secara tahunan.

Penurunan ini dipengaruhi oleh kondisi pasar global yang bergejolak di sektor petrokimia, serta adanya Turnaround Maintenance (TAM) yang memengaruhi volume penjualan dan perawatan di unit operasi panas bumi BRPT. Direktur Utama Barito Pacific, Agus Pangestu, menyatakan bahwa TAM adalah aktivitas rutin untuk menjaga keandalan fasilitas operasional dan memenuhi regulasi yang berlaku.

Kontribusi Sidrap I dan Diversifikasi Pendapatan

Kontribusi dari Sidrap I, yang baru diakuisisi, membantu menyeimbangkan pendapatan BRPT di tengah tantangan industri. Sidrap I mencapai produksi tertinggi dalam enam bulan pertama 2024 sejak pertama kali beroperasi. Selain itu, pendapatan BRPT masih didukung oleh penjualan petrokimia lokal sebesar US$718,84 juta, ekspor petrokimia US$145,48 juta, listrik US$132,54 juta, sewa energi US$77,69 juta, uap US$59,99 juta, dan pendapatan lainnya dari sewa pembiayaan dan pihak ketiga.

Dengan berlanjutnya rencana akuisisi, BRPT berupaya memperkokoh fundamental bisnis di sektor petrokimia dan energi, yang menjadi tulang punggung pendapatan perusahaan. Langkah ini juga diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan kinerja keuangan perseroan di masa mendatang.