Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Insight

BRIS Jadi Satu-satunya Saham Bank dengan Net Foreign Buy pada 25/09

Saham BRIS mencatatkan net foreign buy sebesar Rp 15,78 miliar pada 25 September 2024, di tengah aksi jual besar-besaran oleh investor asing terhadap saham bank lainnya.

Author's avatar Intervest
by Intervest Sep 25, 2024 20:24:00
BRIS Jadi Satu-satunya Saham Bank dengan Net Foreign Buy pada 25/09 Image's

Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi pusat perhatian pada perdagangan Rabu (25/9). Di tengah maraknya aksi penjualan investor asing terhadap saham bank-bank besar lainnya, BRIS justru mencatatkan net foreign buy sebesar Rp 15,78 miliar. Hal ini menjadikannya satu-satunya saham bank dalam 15 besar yang masih mencatatkan nilai beli bersih dari investor asing.

Sebaliknya, saham bank-bank besar lainnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengalami aksi jual asing dengan catatan net foreign sell mencapai Rp 1,6 triliun. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) juga mengalami tekanan dengan penjualan sebesar Rp 556 miliar, disusul oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan Rp 67 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan Rp 47,6 miliar.

Namun, meskipun BRIS mencatatkan net foreign buy yang positif, harga sahamnya justru turun 1,29% ke Rp 3.070 per saham. Penurunan ini disebabkan oleh dominasi aksi jual dari investor lokal yang lebih banyak dibandingkan dengan pembelian. Dari sisi bid, volume transaksi tercatat sebanyak 104.343 saham dengan frekuensi 3.153 kali, sementara di sisi ask, volumenya lebih rendah, yaitu 59.288 saham dengan frekuensi 878 kali.

Performa Saham BRIS di Tahun 2024

Saham BRIS mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak akhir Agustus 2024. Dalam sepuluh hari terakhir, harga saham BRIS mengalami kenaikan lebih dari 18%, yang jauh melampaui bank-bank besar lainnya yang hanya mencatatkan kenaikan single digit. Kenaikan saham BRIS ini juga memperlihatkan perbedaan performa yang signifikan dibandingkan saham perbankan besar lainnya seperti BBCA dan BMRI.

Dari awal tahun hingga Rabu (25/9), harga saham BRIS telah naik 76,44% ke level Rp 3.070 per saham. Bahkan pada 20 September 2024, BRIS sempat mencapai level tertinggi baru di tahun ini, yaitu Rp 3.350. Namun, BRIS masih belum mampu menembus all-time high (ATH) yang pernah dicapai pada 13 Januari 2021 di level Rp 3.881. Berbeda dengan BBCA dan BMRI yang baru-baru ini berhasil mencetak ATH baru.

Kinerja Fundamental yang Kuat Jadi Pendorong Kenaikan

Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menjelaskan bahwa kinerja saham BRIS yang kuat didorong oleh beberapa faktor, salah satunya adalah penurunan suku bunga acuan The Fed dan Bank Indonesia yang memberikan dampak positif pada sektor perbankan. Selain itu, investor melihat kinerja BRIS yang terus membaik, tercermin dari laba bersih pada semester I-2024 yang naik 20,3% year on year (yoy) menjadi Rp 3,39 triliun dari Rp 2,82 triliun.

Pertumbuhan laba bersih BRIS jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bank-bank besar lainnya, meskipun secara total, laba BRIS masih tertinggal. Sebagai perbandingan, BBCA mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 11,1% yoy menjadi Rp 26,88 triliun pada semester I-2024, sementara tiga bank BUMN hanya membukukan pertumbuhan satu digit. BBRI naik 0,95% yoy menjadi Rp 29,7 triliun, BMRI tumbuh 5,23% yoy menjadi Rp 26,55 triliun, dan BBNI mencatat kenaikan 3,8% yoy menjadi Rp 10,7 triliun.

"Kenaikan laba bersih BRIS yang lebih tinggi membuat harga sahamnya mengalami kenaikan lebih tajam dibandingkan bank besar lainnya," ujar Andhika kepada KONTAN.

Prospek Saham BRIS di Kuartal III-2024

Analis KB Valbury Sekuritas Akhmad Nurcahyadi dalam risetnya yang dirilis pada 6 September 2024 menyatakan bahwa pertumbuhan laba bersih yang tinggi ini didorong oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan pembiayaan yang solid, manajemen biaya pendanaan yang baik, dan perbaikan kualitas kredit. Akhmad memprediksi, laba bersih BRIS pada kuartal III-2024 akan tumbuh 10,8% yoy menjadi Rp 1,52 triliun. Dengan demikian, secara kumulatif, BRIS diperkirakan akan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,92 triliun untuk sembilan bulan pertama tahun 2024, mencerminkan peningkatan 17,2% yoy.

Meskipun harga saham BRIS saat ini sudah melampaui target Akhmad yang sebesar Rp 2.970, analis tetap optimis. Secara teknikal, Andhika memproyeksikan bahwa BRIS masih berpotensi naik ke kisaran Rp 3.450 hingga Rp 3.500 per saham.

Share to :
12
Author Image of Intervest

Intervest

Technology Enthusiast 👨‍💻, Stock Market Enthusiast 🚀

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io