Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Saham

Bursa Asia Menguat Menyusul Kenaikan Wall Street

Ikuti perkembangan Bursa Asia dan kebijakan moneter The Fed. Analisis data ekonomi Asia untuk strategi investasi yang tepat.

Author's avatar Intervest
by Intervest Mar 20, 2024 08:43:44
Bursa Asia Menguat Menyusul Kenaikan Wall Street Image's

Pagi ini, Rabu (20/3), Bursa Asia mengalami penguatan setelah Wall Street mencatat level tertinggi baru. Pukul 08.18 WIB, indeks Hang Seng naik 29,53 poin atau 0,18%, Teix naik 99,02 poin atau 0,45% ke 19.953,40, Kospi naik 29,89 poin atau 1,13% ke 2.685,78, ASX 200 naik 9,58 poin atau 0,12% ke 7.712,80, Straits Times naik 7,17 poin atau 0,23% ke 3.180,43, sementara FTSE Malaysia turun 1,48 poin atau 0,10% ke 1.543,48.

Para pedagang di Bursa Asia tampaknya bersiap menyambut keputusan kebijakan moneter terbaru dari bank sentral AS. Mengutip Bloomberg, saham di Australia dan Korea Selatan mengalami kenaikan, sementara bursa Jepang tutup karena hari libur.

Fokus Pada Keputusan Kebijakan Moneter Bank Sentral AS

Bank sentral AS, The Fed, diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya dalam pertemuan bulan ini. Perhatian investor kini beralih ke proyeksi bank sentral tentang perekonomian ke depan, yang sering disebut sebagai dot plot.

Ringkasan proyeksi ekonomi yang akan diumumkan oleh The Fed akan memberikan gambaran apakah data ekonomi yang masih kuat membenarkan keputusan untuk tidak menurunkan suku bunga. Hal ini juga akan mengungkap apakah proyeksi tiga kali penurunan suku bunga tahun ini tetap sesuai jalur.

Analisis dari Brown Brothers Harriman, Win Thin, dan Elias Haddad seperti dikutip oleh Bloomberg menyatakan, "Jika kenaikan imbal hasil dan dolar AS terus berlanjut, hal yang krusial tergantung pada apakah The Fed memberikan validasi terhadap narasi hawkishnya atau tidak. Jika Jerome Powell dapat tetap berpegang pada skenario hawkish, pesan yang disampaikan akan tetap konsisten dan reaksi pasar kemungkinan akan terbatas. Sebaliknya, jika kecenderungannya dovish, maka reaksi pasar kemungkinan akan sangat keras."

Perkembangan Data Ekonomi di Asia

Selain itu, di Asia, investor juga akan memperhatikan sejumlah rilis data ekonomi yang dapat mempengaruhi pasar. Hal ini termasuk terkait suku bunga China, kebijakan bank sentral Indonesia, dan data ekspor Taiwan. Pergerakan pasar selanjutnya di Bursa Asia kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh respons terhadap data-data ekonomi tersebut.

Pasar keuangan global secara keseluruhan saat ini tengah menanti perkembangan lanjutan terkait kebijakan moneter The Fed dan dampaknya terhadap ekonomi global. Kedepannya, kondisi pasar dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk kebijakan pemerintah, data ekonomi, dan sentimen pasar global.

Share to :
17
Author Image of Intervest

Intervest

Technology Enthusiast 👨‍💻, Stock Market Enthusiast 🚀

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io