Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Insight

Dana Asing Hengkang Rp 4 Triliun, Pasar Obligasi Jadi Pilihan

Dana asing keluar Rp 4 triliun dari pasar saham. SRBI dan SBN lebih menarik di tengah ketidakpastian global. Bagaimana peluang arus masuk ke depan?

Author's avatar Intervest
by Intervest Oct 16, 2024 09:04:27
Dana Asing Hengkang Rp 4 Triliun, Pasar Obligasi Jadi Pilihan Image's

Dana asing mengalami arus keluar yang signifikan dari pasar saham Indonesia sepanjang Oktober ini. Namun, pada Selasa (15/10), pasar saham mencatatkan net buy oleh asing sebesar Rp 339,79 miliar. Investor tampaknya menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang diperkirakan akan memengaruhi sentimen pasar ke depan.

Dalam sepekan terakhir, asing tercatat telah menarik dana sebesar Rp 4 triliun dari pasar saham. Kebanyakan dana tersebut diparkir ke instrumen pasar surat utang, seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Tren ini mencerminkan preferensi investor asing terhadap instrumen yang dianggap lebih stabil, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu oleh tensi geopolitik dan ekspektasi penurunan suku bunga yang lebih lambat dari perkiraan.

Faktor Ekonomi Global Mempengaruhi Arus Dana Asing

Menurut Handy Yunianto, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, pergerakan dana asing dalam pasar saham cenderung mengikuti kondisi ekonomi. Saat ini, ekonomi global tengah dilanda ketidakpastian akibat ketegangan geopolitik, sementara stimulus dari pemerintah China juga telah meningkatkan daya tarik pasar obligasi.

Dalam beberapa pekan terakhir, dana asing terus mengalir keluar dari pasar saham dan beralih ke obligasi, terutama SRBI. Data menunjukkan bahwa sekitar 27% dari total investor SRBI adalah investor asing. Selain itu, SBN juga mengalami peningkatan minat asing dengan peningkatan kepemilikan sebesar Rp 2,64 triliun dalam sepekan terakhir.

Instrumen yang Lebih Stabil Di Tengah Ketidakpastian

Vinko Satrio, Customer Literacy and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa instrumen seperti SBN menawarkan stabilitas lebih tinggi dibandingkan saham, yang membuatnya lebih menarik bagi investor dalam situasi ekonomi saat ini. Namun, Vinko juga mengungkapkan bahwa arus keluar dari pasar saham tidak akan berlangsung lama. Dia memprediksi bahwa investor asing akan kembali ke pasar saham menjelang akhir tahun, terutama saat window dressing dan jika suku bunga The Fed kembali turun.

Saham Sektor Perbankan Menjadi Fokus

Saham perbankan, khususnya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), banyak dilepas oleh investor asing dalam sebulan terakhir. Namun, Vinko melihat bahwa saham sektor ini masih memiliki potensi, terutama jika tren penurunan suku bunga berlanjut.

Saham BBRI dan BMRI menjadi pilihan utama Vinko dengan strategi buy on weakness. Dia merekomendasikan beli BBRI pada harga Rp 4.750–Rp 4.800 per saham dengan target harga Rp 5.200. Sedangkan untuk BMRI, dia merekomendasikan area beli di Rp 6.700–Rp 6.770 per saham dengan target harga Rp 7.070.

Peluang Inflow Jika Kondisi Ekonomi Stabil

Jika inflasi global mulai menurun dan suku bunga kembali turun, diperkirakan arus dana asing akan kembali masuk ke pasar saham. Proyeksi Vinko untuk IHSG masih optimis di kisaran 7.700–7.800 hingga akhir tahun, selama indeks mampu bertahan di atas area 7.563–7.630.

Share to :
36
Author Image of Intervest

Intervest

Technology Enthusiast 👨‍💻, Stock Market Enthusiast 🚀

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io