Diskon Listrik 50 Persen Berlaku 2 Bulan, Perhatikan Batas Maksimal Token

Untuk membantu masyarakat menghadapi kenaikan PPN menjadi 12 persen mulai Januari 2025, pemerintah memberikan diskon listrik sebesar 50 persen selama dua bulan, yakni Januari dan Februari 2025. Diskon ini berlaku untuk pelanggan prabayar dengan daya listrik terpasang 450 VA hingga 2.200 VA. Namun, kebijakan ini memiliki batas maksimal pembelian token listrik agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata oleh seluruh pelanggan.

Rincian Diskon Listrik dan Batas Maksimal Token

Diskon 50 persen ini diterapkan secara otomatis pada setiap pembelian token listrik prabayar. Dengan diskon ini, pelanggan dapat menikmati jumlah kWh yang lebih besar dibandingkan biasanya. Namun, ada batas maksimal pembelian token sesuai dengan daya listrik terpasang. Berikut detailnya:

Daya 450 VA

• Maksimal pembelian token listrik: 324 kWh
• Harga listrik per kWh: Rp 415
• Total maksimal pembelian: Rp 134.460
• Diskon maksimal: Rp 67.230

Daya 900 VA

• Maksimal pembelian token listrik: 648 kWh
• Harga listrik per kWh: Rp 1.352
• Total maksimal pembelian: Rp 876.096
• Diskon maksimal: Rp 438.048

Daya 1.300 VA

• Maksimal pembelian token listrik: 936 kWh
• Harga listrik per kWh: Rp 1.447
• Total maksimal pembelian: Rp 1,35 juta
• Diskon maksimal: Rp 676.119

Daya 2.200 VA

• Maksimal pembelian token listrik: 1.584 kWh
• Harga listrik per kWh: Rp 1.447
• Total maksimal pembelian: Rp 2,28 juta
• Diskon maksimal: Rp 1,14 juta

Sasaran Kebijakan Diskon Listrik

Program diskon ini ditargetkan untuk meringankan beban rumah tangga dengan daya listrik terpasang rendah. Berikut jumlah pelanggan yang akan menikmati manfaat ini:

• 450 VA: 24,6 juta pelanggan
• 900 VA: 38 juta pelanggan
• 1.300 VA: 14,1 juta pelanggan
• 2.200 VA: 4,6 juta pelanggan

Ilustrasi Penggunaan Diskon

Misalnya, pelanggan dengan daya 900 VA biasanya membeli token listrik Rp 100.000 untuk mendapatkan sekitar 63,6 kWh. Dengan diskon 50 persen, pelanggan akan mendapatkan 127,2 kWh untuk jumlah pembayaran yang sama.

Tujuan Pembatasan

Pemerintah berharap dengan pembatasan ini, subsidi yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal dan merata oleh masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam menghadapi dampak kenaikan PPN.