Menurut analis JP Morgan yang dipimpin oleh Benny Kurniawan, perjanjian divestasi INCO telah membebani harga saham dalam beberapa kuartal terakhir. Dalam sesi perdagangan terkini, saham INCO ditutup melemah sebesar 2,64% ke level Rp4.060. Meskipun demikian, dalam satu bulan terakhir terjadi kenaikan sebesar 4,37%. Analis memperkirakan bahwa harga saham INCO akan terus melemah dalam waktu dekat, dengan rekomendasi untuk bersiap-siap jika harga saham mendekati Rp3.050 per saham.
Dampak Divestasi pada Kinerja INCO
Meskipun divestasi tersebut tidak memengaruhi kepemilikan saham investor minoritas, analis tetap menegaskan bahwa investor harus memanfaatkan kelemahan ini untuk mengambil keuntungan. Secara keseluruhan, rating tetap netral pada saham INCO, terutama karena tekanan jangka pendek pada kinerja operasional akibat penurunan harga nikel di London Metal Exchange (LME).
Meskipun terjadi tekanan jangka pendek, JP Morgan tetap meyakini bahwa INCO akan tetap menjadi salah satu perusahaan nikel teratas. Ini disebabkan oleh sumber daya dan cadangan bijih nikel yang melimpah serta proyek ekspansi RKEF dan HPAL yang akan meningkatkan pendapatan INCO di masa depan.
Konsensus analis Bloomberg memproyeksikan penurunan pendapatan dan laba bersih INCO tahun ini. Namun, proyeksi tersebut masih berada di atas angka ramalan JP Morgan.
Dari total 32 analis yang mengulas saham INCO, mayoritas merekomendasikan untuk menahan saham tersebut. Meskipun demikian, ada pula yang menyarankan untuk membeli dan menjual saham INCO. Target harga rata-rata 12 bulan berada di level Rp4.570,40 per lembar.
Rincian Proses Divestasi
MIND ID telah menyiapkan pendanaan sekitar US$300 juta untuk mengakuisisi 14% saham INCO. Transaksi divestasi tersebut akan dilunasi pada Juni 2024 dan sebagian besar pendanaannya berasal dari sumber internal.
Setelah transaksi selesai, MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar INCO dengan kepemilikan sekitar 34%. VCL dan SMM akan memegang masing-masing 33,9% dan 11,5%. Sekitar 20,6% saham akan tetap dimiliki oleh masyarakat umum.
INCO memiliki estimasi sumber daya bijih nikel sebesar 300 juta ton dengan cadangan sebesar 60 juta ton. Kapasitas produksi rata-rata saat ini adalah 70.000 ton hingga 80.000 ton per tahun.
Dengan penyelesaian transaksi divestasi dan proyeksi pendapatan yang kuat di masa depan, INCO tetap menarik bagi investor meskipun terdapat tekanan jangka pendek pada sahamnya.
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4