Big Caps Beraksi di Tengah Volatilitas Pasar
Beberapa emiten besar di Indonesia memilih untuk menggelar aksi pembelian kembali saham atau buyback, meskipun pasar saham sedang mengalami fluktuasi yang signifikan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap penurunan harga saham yang terjadi, dengan harapan memberikan sinyal positif kepada pasar terkait dengan kondisi fundamental perusahaan yang sebenarnya.
Salah satu contohnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), yang telah menyetujui alokasi dana hingga Rp 1,5 triliun untuk melakukan buyback. Langkah ini diambil setelah harga saham BBRI mengalami penurunan yang cukup signifikan pasca publikasi laporan keuangan kuartal I-2024.
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia, Sunarso, menjelaskan bahwa buyback dilakukan untuk menunjukkan bahwa kondisi perusahaan jauh lebih baik daripada yang dipercayai pasar. Selain BBRI, ada pula PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang akan melakukan buyback dengan dana sebesar US$ 200 juta, setara dengan Rp 3,2 triliun.
Aksi Buyback dari Berbagai Sektor
Selain BBRI dan GOTO, beberapa emiten lainnya juga bergabung dalam gelombang buyback ini. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga akan memborong kembali sahamnya dengan alokasi dana yang signifikan. Ada pula sejumlah emiten lain seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang juga mengumumkan rencana buyback mereka.
Analisis dan Rekomendasi dari Ahli
Menurut Reza Priyambada, seorang Investment Consultant dari Reliance Sekuritas Indonesia, tren harga saham yang sedang menurun seringkali menjadi momentum bagi emiten untuk melakukan buyback. Langkah ini diambil terutama oleh emiten yang memiliki posisi kas yang kuat, baik untuk keperluan ekspansi maupun untuk memberikan sinyal positif kepada pasar terkait dengan fundamental keuangan dan prospek kinerja perusahaan.
Namun, William Hartanto, seorang Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project, menegaskan bahwa aksi buyback tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap pasar saham secara umum. Meskipun banyak emiten besar yang melakukan buyback, aksi ini dilakukan secara bertahap dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Rekomendasi Saham untuk Dipertimbangkan
Meskipun demikian, para ahli memberikan rekomendasi terkait saham-saham yang dapat dipertimbangkan oleh investor. Reza menjagokan saham BBRI, MEDC, ADRO, KLBF, dan INTP, sementara William merekomendasikan saham BBRI, SRTG, ADRO, dan KEJU. Mereka menyarankan para investor untuk memperhatikan likuiditas saham-saham tersebut sebelum memasukkannya ke dalam portofolio investasi.
Dengan demikian, aksi buyback yang dilakukan oleh sejumlah emiten besar di Indonesia menjadi sorotan di tengah volatilitas pasar saham yang sedang terjadi. Meskipun tidak memberikan dampak langsung pada pasar secara keseluruhan, langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi harga saham dan memberikan kepercayaan kepada pelaku pasar terkait dengan prospek perusahaan di masa mendatang.
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4