Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Insight

Evaluasi Indeks LQ45: Manajer Investasi Khawatir Biaya, BEI Pertimbangkan Perubahan

Reaksi Manajer Investasi terhadap Rencana Evaluasi Indeks LQ45 setiap 3 Bulan oleh BEI. Dampak biaya dan pandangan positif terhadap prospek saham.

Author's avatar Deanra
by Deanra Feb 05, 2024 09:58:35
Evaluasi Indeks LQ45: Manajer Investasi Khawatir Biaya, BEI Pertimbangkan Perubahan Image's

JAKARTA - Rencana Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mengkaji penerapan evaluasi indeks utama seperti LQ45 setiap tiga bulan sekali mendapat tanggapan dari para Manajer Investasi. BEI merespons tren yang diadopsi oleh lembaga riset internasional Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang melakukan evaluasi mayor setiap 3 bulan sekali.

Menurut CEO Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul Wawointana, rencana ini dapat menimbulkan biaya tambahan bagi manajer investasi yang mengelola reksa dana saham dengan underlying indeks seperti LQ45. "Jujur akan menambah biaya sih, karena tiap kali rebalancing kan kami harus transaksi, buat transaksi itu ada cost kan, biaya broker dan juga biaya di BEI," ungkap Jemmy dalam acara peluncuran reksa dana di Jakarta pada Selasa, (30/1/2024).

Dalam pandangan yang berbeda, Head of Investment Specialist Sinarmas AM, Domingus Sinarta Ginting, berpendapat bahwa rebalancing yang lebih sering tidak akan berdampak signifikan pada biaya pengelolaan reksa dana saham perusahaan. "Berdasarkan perhitungan kami, rebalancing yang lebih sering tidak akan berdampak signifikan pada cost pengelolaan, mengingat tingkat turnover reksa dana indeks di Industri rata-rata hanya mencapai 20% hingga 30%," kata Domingus kepada Bisnis, dikutip Minggu, (4/2/2024).

Domingus juga menyatakan bahwa tanpa perubahan metodologi perhitungan indeks secara signifikan, perubahan bobot dan konstituen indeks LQ45 tidak akan terlalu besar dan hanya sedikit mempengaruhi simpangan turnover hingga 5%. Menurutnya, prospek dari LQ45 tetap cerah seiring dengan pertumbuhan pasar secara keseluruhan.

Pada tanggal 1 Februari 2024, terdapat 4 saham pendatang baru di LQ45, yaitu PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), dan PT Mitra Pack Tbk. (PTMP).

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, sebelumnya menyatakan keterbukaan BEI untuk melakukan evaluasi mayor lebih sering, mengingat Bursa sudah dua tahun tidak memperbarui prosedur dan manual penyaringan saham-saham yang berhak masuk ke indeks LQ45. "Kami sangat terbuka kalau evaluasi mayor itu tidak dilakukan 6 bulan sekali, bisa kami lakukan lebih sering," ujar Jeffrey di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (29/1/2024).

Share to :
19
Author Image of Deanra

Deanra

-

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io