Goldman Sachs Meningkatkan Peringkat Pasar Saham Indonesia Menjadi Overweight Pasca Hasil Real Count KPU
Goldman Sachs, lembaga keuangan global terkemuka, mengubah pandangannya terhadap pasar saham Indonesia menyusul hasil real count KPU sementara untuk Pilpres 2024 yang menunjukkan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran. Meskipun proses resmi pengumuman hasil akan dilakukan pada 20 Maret mendatang, namun hasil sementara tersebut menunjukkan keunggulan Prabowo Subianto dengan perolehan suara 74.550.244 atau 58.84%, dari total suara yang masuk sebanyak 77,06%.
Menyusul hasil ini, Goldman Sachs memutuskan untuk merevisi naik peringkat pasar saham Indonesia menjadi overweight. Timothy Moe dari Goldman Sachs menyatakan bahwa hasil real count tersebut mengurangi ketidakpastian politik setelah sepuluh tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Mereka memprediksi adanya kebijakan yang lebih konsisten dalam pemerintahan berikutnya, yang diyakini akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan pasar saham Indonesia.
Goldman Sachs juga menilai bahwa valuasi pasar saham Indonesia saat ini tidak terlalu mahal, dengan sektor perbankan yang menyumbang sebesar 62% di indeks harga saham gabungan (IHSG). Mereka menaikkan target IHSG dari 7.800 menjadi 8.000, seiring dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih yang lebih baik.
IHSG telah menunjukkan kinerja positif pasca penyelenggaraan Pilpres sejak 2004. Pada akhir perdagangan Kamis (15/2/2024), IHSG menguat 1,30% menjadi 7.303,28. Bloomberg mencatat bahwa sehari setelah pencoblosan, IHSG selalu mengalami kenaikan, dengan catatan pertumbuhan secara berurutan sebesar 3,12% pada 2004, 0,03% pada 2009, 1,46% pada 2014, dan 0,40% pada 2019.
Meskipun demikian, analis dari Samuel Sekuritas mengingatkan bahwa keabsahan hasil pemilu akan tergantung pada langkah-langkah hukum yang diambil oleh pasangan calon lain sebelum pengumuman hasil akhir oleh KPU. Mereka merekomendasikan investor untuk tetap waspada, terutama menjelang pembentukan kabinet pada Oktober 2024.
Dalam skenario bull case, Samuel Sekuritas memiliki target pergerakan IHSG di 7.800, sementara dalam skenario bear case, targetnya adalah 7.300. Rekomendasi saham termasuk BBNI, BBRI, dan HMSP, sementara emiten dengan penghasilan dalam dolar AS disarankan untuk diwaspadai. Sekuritas tersebut juga optimis terhadap saham dengan imbal hasil tinggi seperti BBRI, PTBA, PGAS, TLKM, dan JSMR, serta mendukung saham yang akan mendapat manfaat dari infrastruktur dan program pangan pemerintah seperti SMGR dan ICBP.
Deanra
-
Deanra
-
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4