Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), sebuah perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham GGRP, telah secara resmi mengumumkan keterlibatannya dalam inisiatif Near-Zero Steel 2030. Program ini, didukung oleh First Movers Coalition (FMC) dari World Economic Forum, bertujuan untuk mempercepat pengembangan dan pemasaran teknologi inovatif dengan emisi rendah di sektor baja global.
Dalam pernyataan resminya, Kelvin Fu, Penasehat GRP, menegaskan komitmen perusahaan untuk menjadi pelopor perubahan transformatif. Dikatakannya, "Di GRP, kami memahami pentingnya memajukan inovasi dan kerjasama untuk mengatasi tantangan lingkungan yang dihadapi oleh industri baja. Dengan berpartisipasi dalam inisiatif Near-Zero Steel 2030, kami bertujuan untuk menjadi pelopor perubahan transformatif, mendorong adopsi metode produksi baja yang lebih bersih dan berkelanjutan."
Presiden Direktur GRP, Fedaus, juga menekankan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan. "Inisiatif Near-Zero Steel 2030 sejalan dengan komitmen kami terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Kami mengakui peran penting baja dalam berbagai industri dan percaya bahwa dengan berpartisipasi aktif dalam inisiatif ini, kami dapat berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan."
Dalam upaya untuk mendukung inisiatif ini, GRP berpartisipasi dalam Near-Zero Steel Supply Challenge, fokus pada identifikasi dan koneksi dengan produsen baja progresif global yang berkomitmen untuk menghasilkan baja dengan emisi mendekati nol. Setelah identifikasi, produsen baja tersebut akan dihubungkan dengan pembeli melalui Near-Zero Demand Challenge, untuk memastikan pasokan baja berkelanjutan di masa depan. Selain itu, mitra teknologi yang mendukung akan dihubungkan melalui Near-Zero Enabling Technology Challenge, bertujuan menyediakan inovasi yang diperlukan untuk produksi baja dengan emisi mendekati nol di seluruh dunia.
Partisipasi aktif GRP dalam inisiatif ini bukan hanya tentang mengumpulkan perusahaan baja global yang berkomitmen untuk mengurangi emisi, tetapi juga mengirimkan sinyal permintaan yang kuat kepada industri. Ini mendorong kolaborasi baru antara penyedia baja dengan emisi rendah dan perusahaan baja, sebuah langkah penting dalam pengurangan produksi baja yang bergantung pada batu bara, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, serta memajukan transisi ke produksi baja hijau berbasis hidrogen dan energi terbarukan, mencapai target 1.5 derajat Celsius.
Sebagai hasil dari keterlibatan aktifnya, GRP akan menjadi sorotan selama Pertemuan Tahunan ke-54 World Economic Forum di Davos, Swiss, pada 15-19 Januari 2024. Selama periode Challenge yang berlangsung, GRP berkomitmen untuk memberikan informasi lebih lanjut kepada publik, memperlihatkan tekadnya bersama pemimpin industri lainnya dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan.
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4