Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Market

IBFN Alihkan Saham PT IMS ke ABK, Fokus Perkuat Usaha Inti

PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) alihkan saham mayoritas di PT IMS ke PT ABK, langkah strategis restrukturisasi usaha untuk perbaiki kinerja keuangan.

Author's avatar Intervest
by Intervest Oct 09, 2024 21:53:29
IBFN Alihkan Saham PT IMS ke ABK, Fokus Perkuat Usaha Inti Image's

PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) baru saja mengumumkan pengalihan saham mayoritasnya di PT Intan Mitra Solusi (IMS) kepada PT Andalan Bumi Kalimantan (ABK). Perubahan kepemilikan saham ini membuat PT ABK menjadi pemegang saham mayoritas di PT IMS, mengindikasikan langkah strategis IBFN untuk merestrukturisasi portofolio investasinya.

Corporate Secretary IBFN, Yunita R. Riyadi, menjelaskan bahwa meskipun PT IMS tidak lagi menjadi anak usaha, IBFN akan tetap menjalankan kegiatan usaha utamanya, yaitu penyewaan alat berat dan distribusi alat transportasi komersial. Pengalihan saham ini juga berarti IBFN akan memperoleh kembali investasi yang telah mereka tanamkan di PT IMS.

Kinerja Keuangan yang Menantang

PT Intan Baru Prana Tbk menghadapi tantangan signifikan dalam kinerja keuangannya pada paruh pertama 2024. Pada 30 Juni 2024, IBFN membukukan rugi sebesar Rp49,31 miliar, naik 36 persen dibandingkan kerugian pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp36,02 miliar. Kerugian per saham dasar juga berkurang menjadi Rp3,08 dari sebelumnya Rp4,21.

Penjualan IBFN mengalami sedikit penurunan dari Rp2,37 miliar pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp2,21 miliar. Namun, pendapatan jasa mengalami peningkatan signifikan mencapai Rp9,75 miliar, yang sebelumnya tidak ada pada periode yang sama tahun lalu. Hal ini meningkatkan total pendapatan usaha menjadi Rp11,96 miliar, naik drastis 404 persen dari tahun lalu.

Meskipun IBFN berhasil mencatat peningkatan laba kotor sebesar Rp1,12 miliar—naik 103 persen dari tahun lalu yang hanya Rp55,13 juta—beban umum dan administrasi berhasil ditekan menjadi Rp5,24 miliar, turun dari Rp6,01 miliar. Namun, beban keuangan melonjak signifikan hingga mencapai Rp20,01 miliar dari Rp8,78 miliar pada tahun sebelumnya, yang menjadi salah satu faktor utama kerugian bersih yang dicatatkan oleh perusahaan.

Aset dan Liabilitas

Total aset IBFN mengalami penurunan dari Rp472,51 miliar pada akhir tahun lalu menjadi Rp439,95 miliar pada akhir Juni 2024. Sementara itu, total liabilitas meningkat menjadi Rp1,12 triliun dari Rp1,1 triliun pada akhir 2023. Defisiensi modal yang dialami perusahaan juga bertambah menjadi Rp680,44 miliar dari Rp631,13 miliar di akhir tahun lalu. Akumulasi rugi pun tercatat sebesar Rp1,54 triliun, bertambah dari Rp1,49 triliun di akhir 2023.

Dengan kondisi ini, IBFN tengah menghadapi tantangan berat dalam upayanya untuk membalikkan kinerja keuangan perusahaan. Penjualan saham di PT IMS kepada PT ABK mungkin merupakan salah satu strategi untuk memperoleh likuiditas tambahan sekaligus mengurangi beban yang timbul dari kepemilikan saham di anak usaha tersebut.

Dampak dan Prospek Bisnis

Langkah IBFN menjual saham di PT IMS kepada PT ABK menandakan strategi pergeseran dalam fokus bisnis perusahaan. Meskipun PT IMS tak lagi menjadi anak perusahaan, IBFN tetap berkomitmen pada bisnis utama mereka, yaitu penyewaan alat berat dan distribusi alat transportasi komersial. Dalam konteks ini, perusahaan dapat lebih terfokus pada optimalisasi bisnis inti yang memiliki potensi pendapatan berkelanjutan.

Ke depannya, IBFN diharapkan mampu mengurangi beban keuangan dan meningkatkan arus kas melalui penjualan saham ini. Jika mampu menekan biaya dan memaksimalkan pendapatan dari usaha intinya, perusahaan mungkin dapat membalikkan situasi keuangan yang saat ini cukup membebani.

Selain itu, penjualan saham di PT IMS juga membuka peluang bagi IBFN untuk mempertimbangkan langkah investasi baru yang lebih strategis dan relevan dengan pasar saat ini. Dengan langkah restrukturisasi ini, IBFN dapat lebih fokus pada sektor yang menunjukkan potensi pertumbuhan signifikan dan minim risiko kerugian yang besar.

Penutup

Di tengah tantangan finansial, PT Intan Baru Prana Tbk menunjukkan komitmen kuat untuk terus beroperasi dan mencari jalan keluar dari situasi sulit. Penjualan saham di PT Intan Mitra Solusi kepada PT Andalan Bumi Kalimantan menjadi strategi perusahaan dalam merespons kondisi keuangan yang menantang, sembari tetap melanjutkan bisnis inti. Bagaimana langkah ini akan berdampak pada kinerja keuangan jangka panjang IBFN masih perlu dipantau. Namun, jika berhasil mengelola keuangan dengan baik, IBFN bisa kembali memperkuat posisinya di pasar.

Share to :
21
Author Image of Intervest

Intervest

Technology Enthusiast 👨‍💻, Stock Market Enthusiast 🚀

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io