Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Insight

IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan, Saham Consumer dan Infrastruktur Naik

IHSG diprediksi melanjutkan tren positif dengan level support di 7.675 dan resistance di 7.854. Reliance Sekuritas merekomendasikan saham BREN, CUAN, MDKA, dan PGEO sebag

Author's avatar Intervest
by Intervest Sep 25, 2024 09:12:02
IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan, Saham Consumer dan Infrastruktur Naik Image's

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melanjutkan tren positif pada perdagangan hari ini, Rabu, 25 September 2024. Sepanjang sesi perdagangan, IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang support level 7.675 hingga resistance 7.854. Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk doji dan bertahan di atas Moving Average (MA) 20, yang menjadi sinyal kuat bagi investor. Selain itu, indikator stochastic yang masih menunjukkan golden cross mengindikasikan peluang besar bagi IHSG untuk melanjutkan penguatan.

Rekomendasi Saham dengan Potensi Penguatan

Berdasarkan analisis teknikal tersebut, Reliance Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang diproyeksikan akan mengalami kenaikan dalam jangka pendek. Saham-saham yang direkomendasikan antara lain:

  • BREN: Saham ini menarik perhatian karena potensi teknikal yang positif dan katalis pendukung dari penguatan sektor energi.
  • CUAN: Saham ini memiliki prospek cerah seiring dengan meningkatnya minat investor pada sektor keuangan.
  • MDKA: Kinerja yang solid dan prospek harga komoditas yang menguat membuat saham ini layak dipertimbangkan.
  • PGEO: Saham ini diuntungkan dari sentimen positif di sektor energi hijau dan peningkatan permintaan pasar.

Pergerakan Bursa Regional dan Global

Di sesi pagi, bursa Asia menunjukkan pergerakan yang bervariasi. Indeks Nikkei 225 turun sebesar 0,23 persen, sementara indeks Kospi naik 0,34 persen. Sementara itu, mayoritas indeks utama bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat. Penguatan ini dipicu oleh penurunan yield Treasury AS dan kenaikan saham-saham komoditas setelah China mengumumkan paket stimulus ekonomi untuk mengejar target pertumbuhan 5 persen.

Di akhir perdagangan Selasa, 24 September 2024, IHSG berhasil ditutup dengan kenaikan tipis sebesar 0,04 persen ke level 7.778. Kenaikan IHSG didukung oleh sektor consumer non-cyclicals yang naik 0,99 persen dan sektor infrastruktur yang menguat 0,54 persen. Investor asing tercatat membukukan net buy sebesar Rp360,94 miliar, menunjukkan minat yang kuat pada pasar saham Indonesia.

Saham Pilihan Asing dan Sentimen Positif China

Sejumlah saham blue-chip menjadi incaran investor asing, di antaranya BBRI, ADRO, BMRI, TLKM, dan ASII. Pembelian besar-besaran saham tersebut dipicu oleh sentimen positif dari kebijakan ekonomi China. Bank Sentral China baru-baru ini mengumumkan paket stimulus moneter yang paling komprehensif sejak 2015, termasuk penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan sebesar 50 basis poin, pemotongan suku bunga acuan sebesar 20 basis poin, dan penurunan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 50 basis poin.

Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi China yang lebih cepat, yang pada gilirannya memberikan dampak positif pada pasar saham global, termasuk Indonesia. Stimulus ekonomi China ini juga meningkatkan minat pada saham-saham berbasis komoditas, yang cenderung menjadi salah satu sektor unggulan di tengah pemulihan ekonomi global.

Prediksi IHSG dan Prospek Ke Depan

Dengan indikator teknikal yang mendukung dan adanya sentimen positif dari kebijakan stimulus China, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dalam waktu dekat. Para investor disarankan untuk tetap memperhatikan pergerakan saham-saham yang memiliki prospek cerah, terutama yang bergerak di sektor-sektor strategis seperti consumer non-cyclicals, infrastruktur, dan komoditas.

Para analis juga merekomendasikan agar investor tetap waspada terhadap volatilitas pasar yang mungkin terjadi, mengingat berbagai faktor eksternal seperti perkembangan kebijakan moneter global dan data ekonomi yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar. Tetap memperhatikan level support dan resistance akan sangat penting dalam menentukan strategi investasi jangka pendek maupun panjang.

Share to :
13
Author Image of Intervest

Intervest

Technology Enthusiast 👨‍💻, Stock Market Enthusiast 🚀

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io