Investor Asing Tetap Optimis, Borong Saham Big Cap Meski IHSG Alami Pelemahan

JAKARTA – Meskipun terjadi pelemahan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,49% hingga penutupan pekan ini, investor asing tetap menunjukkan optimisme dengan melakukan pembelian (net buy) pada sejumlah saham big cap.

Pada periode perdagangan 8-12 Januari 2024, sejumlah saham big cap seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi fokus beli investor asing. Meskipun IHSG mengalami pelemahan, saham-saham tersebut mencatatkan kenaikan harga, mencapai level tertinggi baru.

IHSG mengalami penurunan sebesar 1,49%, menetapkan posisi pada 7.241,138 dibandingkan dengan 7.350,619 pada penutupan pekan sebelumnya. Sementara kapitalisasi pasar Bursa juga turun 3,63%, mencapai Rp11.352,54 triliun dari Rp11.780,02 triliun.

Salah satu dampak dari pelemahan IHSG adalah penurunan saham-saham seperti TPIA, BREN, dan BRPT, yang menjadi penyebab tekanan pada IHSG. Meskipun demikian, investor asing tetap menunjukkan minat pada saham-saham big cap, terutama saham-saham bank seperti BBCA, BBRI, dan BMRI.

Pada akhir perdagangan Jumat (12/1/2024), investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,12 triliun, sedangkan sepanjang tahun 2024, nilai beli bersih investor asing mencapai Rp6,07 triliun.

Beberapa saham yang menjadi buruan investor asing antara lain PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan net foreign buy sebesar Rp501,1 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan net foreign buy Rp443,4 miliar, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dengan net foreign buy Rp372,1 miliar.

Sementara itu, saham-saham lain seperti PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan PT MD Pictures Tbk. (FILM) juga menjadi pilihan investor asing dengan pencatatan net foreign buy yang signifikan.

Dengan kondisi ini, investor asing terus menunjukkan optimisme dalam menghadapi pergerakan pasar saham, terutama pada saham-saham big cap di Bursa Efek Indonesia.