PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN), salah satu emiten perunggasan terkemuka, mendapat sorotan investor besar seiring dengan antisipasi lonjakan permintaan menyambut Lebaran. Sejumlah investor terkemuka seperti The Vanguard Group Inc. dan BlackRock Inc. tercatat meningkatkan kepemilikan saham mereka di CPIN selama bulan ini.
Menurut data dari Bloomberg, Vanguard berhasil mengakumulasi sebanyak 3.600 lembar saham CPIN selama bulan Maret 2024. Sementara itu, BlackRock mengekor dengan akumulasi 4,33 juta lembar saham CPIN dalam tiga bulan pertama tahun ini. Aksi borong ini diduga dilakukan sebagai antisipasi terhadap potensi peningkatan permintaan produk perunggasan menjelang perayaan Lebaran.
Kinerja Keuangan dan Proyeksi CPIN
Meski mengalami penurunan laba bersih, CPIN mencatatkan kinerja yang solid pada tahun 2023. Laba bersih perseroan menyusut sebesar 20,82% year-on-year (YoY) menjadi Rp2,31 triliun, sementara penjualan neto meningkat sebesar 8,34% YoY menjadi Rp61,61 triliun.
Penjualan CPIN didorong oleh segmen pakan, ayam pedaging (broiler), ayam olahan, dan penjualan day old chicken. Namun, penjualan tersebut diimbangi dengan kenaikan beban pokok sebesar 9,47%, yang menghasilkan laba bruto sebesar Rp8,27 triliun.
Dalam pandangan para analis, langit sudah lebih cerah bagi CPIN pada tahun ini. Koreksi laba yang dialami diprediksi telah melewati kondisi terburuknya. Proyeksi laba yang lebih baik didukung oleh biaya input yang lebih murah. Namun, perlu diwaspadai akan rendahnya harga unggas hidup yang dapat mempengaruhi keuntungan dari segmen pakan.
Proyeksi dan Rekomendasi dari Para Analis
Para analis meyakini bahwa permintaan unggas akan terus menguat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan momentum Ramadan yang semakin dekat. Andreas Saragih, analis Mirae Asset Sekuritas, bahkan memberikan rating overweight untuk sektor unggas Indonesia, dengan CPIN menjadi top pick-nya dengan target harga saham Rp6.150.
Mirae juga memproyeksikan pemulihan harga day old chicken (DOC) dan broiler pada bulan-bulan mendatang, didukung oleh momentum Ramadan, bantuan sosial pemerintah yang berkelanjutan, dan dampak dari program culling selama tahun 2023. Dengan demikian, diprediksi bahwa margin perusahaan akan membaik seiring dengan normalisasi harga jagung pada musim panen.
Dari konsensus analis Bloomberg, CPIN mendapat 14 rekomendasi beli dari total 17 analis yang mengulas sahamnya. Sementara itu, 3 analis lainnya merekomendasikan untuk menahan. Target harga rata-rata 12 bulan tercatat di level Rp5.691,67.
Dengan prospek yang lebih cerah dan dukungan dari para analis, CPIN terus menjadi sorotan investor di pasar saham Indonesia, terutama dalam mengantisipasi lonjakan permintaan menyambut Lebaran.
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4