Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Insight

Investor Global Blackrock Inc. Kembali Berburu Saham Batu Bara di Indonesia

Simak minat investor Blackrock Inc. pada saham batu bara Indonesia. Harga, proyeksi, dan tren terbaru pasar global batu bara.

Author's avatar Deanra
by Deanra Jan 30, 2024 14:17:53
Investor Global Blackrock Inc. Kembali Berburu Saham Batu Bara di Indonesia Image's

JAKARTA - Meskipun harga batu bara global diperkirakan akan mengalami tekanan pada tahun ini, investor besar seperti Blackrock Inc. tetap menunjukkan minat pada saham-saham emiten batu bara di Indonesia. Per 29 Januari 2023, Blackrock secara aktif mengakuisisi saham-saham emiten batu bara ternama, termasuk PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Harum Energy Tbk. (HRUM), dan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO).

Data terbaru Bloomberg mencatat peningkatan signifikan dalam kepemilikan saham Blackrock pada emiten batu bara Indonesia. Sebagai contoh, saham PT Indika Energy Tbk. yang dimiliki oleh Blackrock mencapai 2,68 juta lembar, meningkat tajam dari akhir 2023 yang mencapai 26,39 juta lembar. Fenomena serupa terlihat pada saham PT Bukit Asam Tbk., PT Harum Energy Tbk., dan PT Adaro Energy Tbk., yang semuanya mengalami peningkatan jumlah kepemilikan oleh Blackrock.

Meskipun demikian, harga batu bara Indonesia masih dihadapkan pada tekanan penurunan, dipengaruhi oleh melonjaknya produksi dan permintaan yang masih lemah dari China dan India. Bloomberg melaporkan bahwa harga batu bara berjangka kontrak Februari 2024 di ICE Newcastle mengalami penurunan pada perdagangan terakhir.

Menurut laporan Bank Dunia, proyeksi harga batu bara global dalam beberapa tahun ke depan masih terbebani, dengan perkiraan penurunan harga sebesar 49% secara year on year (yoy) pada 2023. Perlambatan konsumsi batu bara global terutama disebabkan oleh peningkatan penggunaan energi terbarukan di China dan India, sementara di Amerika Serikat dan Uni Eropa terjadi penurunan yang tajam.

Bank Dunia memproyeksikan penurunan harga batu bara secara bertahap hingga 2025, dengan rata-rata harga pada 2024 diperkirakan turun ke level US$130 per ton. Meskipun demikian, harga tersebut tetap di atas rata-rata pada periode 2015-2019.

Sementara konsumsi batu bara di sektor ketenagalistrikan diperkirakan menurun, terjadi kenaikan tipis dari sisi permintaan di sektor industri pada akhir 2024 dan 2025. Produksi batu bara global di tahun-tahun tersebut diperkirakan akan melebihi konsumsi, dengan pertumbuhan yang kuat terutama di China, India, dan Indonesia.

Share to :
164
Author Image of Deanra

Deanra

-

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io