Sejumlah pemegang saham emiten batu bara Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), mulai mengurangi kepemilikan mereka secara diam-diam. Pada akhir perdagangan Selasa (26/3/2024), harga saham CUAN tercatat sebesar Rp5.050, mencerminkan koreksi 58,26% year-to-date (ytd) 2024.
Data dari RTI Business menunjukkan bahwa investor asing menjadi pendorong utama penurunan harga saham CUAN melalui aksi jual. Pada periode 2024, pemodal asing mencatatkan net sell atau jual bersih sebesar Rp332,05 miliar.
Pergerakan penjualan ini sejalan dengan kegiatan penurunan kepemilikan dari beberapa investor institusi yang merupakan pemegang saham CUAN. Menurut data Bloomberg yang dikutip pada Rabu (27/3/2024), beberapa investor institusi mengalami penurunan kepemilikan yang signifikan.
Sebagai contoh, BlackRock Inc. pada tanggal 31 Januari 2024, masih memegang 15,32 juta lembar saham CUAN. Namun, pada akhir Februari 2024, kepemilikan mereka menurun menjadi 127,572 lembar. Demikian juga, State Street Corp terlihat menjual sebagian saham CUAN yang mereka miliki pada bulan Maret 2024, mengurangi kepemilikan dari 3,70 juta pada 29 Februari 2024 menjadi 3,25 juta.
Bahkan, Grace Partners of DuPage LP, yang pada akhir Februari 2024 masih memiliki 693.130 lembar saham CUAN, sudah tidak lagi memiliki saham tersebut pada bulan ini.
Petrindo Jaya Kreasi Merampungkan Akuisisi PT Multi Tambang Utama (MUTU)
Sementara itu, manajemen Petrindo Jaya Kreasi telah menyelesaikan akuisisi lini bisnis tambang batu bara PT Indika Energy Tbk. (INDY), yaitu PT Multi Tambang Utama (MUTU), dari PT Indika Indonesia Resources (IIR) dan Indika Capital Investments Pte. Ltd. (ICI). Akuisisi ini berhasil diselesaikan pada tanggal 26 Februari 2024.
Dalam akuisisi ini, Petrindo Jaya Kreasi berhasil memperoleh sebanyak 2,26 miliar saham atau 100% dari jumlah seluruh saham yang telah disetor di dalam MUTU. Total nilai akuisisi keseluruhan mencapai US$218 juta, dengan saham tersebut memiliki nilai sebesar US$203 juta atau sekitar Rp3,2 triliun sesuai dengan kurs Jisdor hingga tanggal 23 Februari 2024.
Direktur Utama Petrindo Jaya Kreasi, Michael, menyatakan bahwa penyelesaian akuisisi ini merupakan langkah konkret dalam memastikan pertumbuhan CUAN. Dia juga menegaskan bahwa hal ini sesuai dengan strategi jangka panjang perusahaan untuk meningkatkan kinerja operasional, integrasi rantai pasokan, dan pertumbuhan portofolio bisnis.
MUTU adalah perusahaan pertambangan batu bara termal dan batu bara metalurgi bituminous yang berlokasi di Kalimantan Tengah. Perusahaan ini memiliki PKP2B generasi ke-3 dengan area konsesi seluas 24.970 hektar. Sejak memulai produksi pada tahun 2016, MUTU telah menunjukkan pertumbuhan dan mencapai laba tertinggi pada tahun 2022.
Dampak Penjualan Saham terhadap INDY
Sekretaris Perusahaan Indika Energy, Adi Pramono, menyatakan bahwa setelah penyelesaian penjualan saham, MUTU tidak lagi menjadi anak perusahaan INDY dan tidak akan dikonsolidasikan dalam laporan keuangan INDY. Namun, Adi menegaskan bahwa transaksi ini tidak akan berdampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha INDY.
Adi juga menjelaskan bahwa transaksi ini dilakukan sesuai dengan strategi bisnis diversifikasi INDY dan untuk memastikan agar INDY tetap fokus pada pelaksanaan kegiatan usaha yang berkelanjutan.
Dengan demikian, penurunan kepemilikan saham oleh beberapa investor serta penyelesaian akuisisi MUTU oleh Petrindo Jaya Kreasi merupakan dua peristiwa penting yang memiliki dampak signifikan pada industri pertambangan batu bara dan posisi perusahaan-perusahaan terkait di pasar.
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4