Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Insight

Kementerian BUMN Pastikan Tidak Ada IPO Perusahaan Pelat Merah pada 2024

Kementerian BUMN menyatakan tak ada rencana IPO BUMN pada 2024. Minat pasar dan kondisi ekonomi menjadi pertimbangan utama dalam keputusan ini.

Author's avatar Deanra
by Deanra Jan 26, 2024 15:45:28
Kementerian BUMN Pastikan Tidak Ada IPO Perusahaan Pelat Merah pada 2024 Image's

JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meyakinkan bahwa tak ada perusahaan pelat merah yang akan mengadakan initial public offering (IPO) pada tahun 2024. Jika prediksi ini terwujud, situasinya akan menyerupai tahun politik 2019 yang tidak menyaksikan aksi pencatatan saham perdana dari BUMN.

Meskipun beberapa perusahaan, seperti PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Pupuk Kalimantan Timur, awalnya direncanakan untuk melantai di pasar modal tahun lalu, rencana tersebut tertunda karena kondisi pasar dianggap kurang menarik.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, kembali mengonfirmasi bahwa pada tahun ini tidak ada perusahaan pelat merah yang akan melakukan pencatatan saham perdana. Keputusan ini didasarkan pada kondisi pasar dan minat investor yang menjadi pertimbangan utama Kementerian BUMN.

“Sementara belum. Kami lagi lihat market tergantung appetite, seperti PHE kemarin ternyata minatnya kurang,” ujar Kartika ketika ditemui di Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Rencana IPO subholding PTPN, PalmCo, juga ditunda oleh Kementerian BUMN untuk tahun 2024. Kartika, atau biasa disapa Tiko, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena kondisi pasar yang dinilai kurang menguntungkan. Kemungkinan PalmCo akan melantai di Bursa jika kondisi pasar membaik.

Sebelumnya, Tiko menyatakan bahwa saat ini Kementerian BUMN belum fokus untuk membawa PalmCo ke bursa saham. Hal ini disebabkan adanya beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar perusahaan memiliki valuasi yang tinggi.

Salah satu tugas yang harus diselesaikan adalah replanting atau penanaman kembali pohon kelapa sawit karena lahan milik PTPN Grup saat ini dalam kondisi kurang terawat.

“Tadinya kami mau dorong PalmCo, namun kami melihat marketnya seperti apa. Kalau pasarnya oke, kami mungkin dorong tetapi [ternyata] pasarnya kurang. Kami lihat timing juga, tahun depan mungkin PalmCo, tetapi setelah pasar bagus,” kata Tiko.

Jika pada tahun ini tidak ada IPO dari perusahaan pelat merah, situasinya akan menyerupai tahun 2019. Pada saat itu, dari 55 emiten baru yang melantai, tidak ada satu pun yang berasal dari BUMN.

Ini berbeda dengan tahun 2018, di mana dari 57 perusahaan yang melantai, tiga di antaranya adalah anak usaha BUMN, yaitu PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU), PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC), dan PT Phapros Tbk. (PEHA).

Berdasarkan catatan Bisnis pada Januari 2019, Kementerian BUMN menargetkan setidaknya tiga anak usaha perseroan pelat merah dapat melantai di Bursa pada 2019, dengan memperhatikan kondisi pasar.

Salah satu perusahaan yang membatalkan rencana IPO anak usahanya pada 2019 adalah PT PP (Persero) Tbk. (PTPP). Perseroan menunda rencana tersebut sejalan dengan pertimbangan fundamental serta portofolio entitas yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia.

Share to :
30
Author Image of Deanra

Deanra

-

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io