OCBC, yang merupakan induk dari PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP), telah menunjukkan dedikasinya dalam memperluas bisnisnya di Indonesia dan Asia Tenggara, khususnya dengan menggenjot penyaluran kredit ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat posisinya di negara-negara seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, dan pasar Hong Kong.
Menurut laporan dari Reuters pada Selasa (6/2/2024), OCBC telah meningkatkan penyaluran pembiayaan berkelanjutan kepada UMKM menjadi 7 miliar dolar Singapura (sekitar US$5,20 miliar) pada tahun lalu, meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun 2022. Lebih dari 1.200 UMKM dari berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, menerima pinjaman tersebut di keempat negara tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Kepala Perbankan Komersial Global OCBC, Linus Goh.
OCBC, yang merupakan pemberi pinjaman terbesar kedua di Asia Tenggara berdasarkan aset, berambisi untuk menggandakan jumlah pinjaman di sektor keberlanjutan pada tahun ini, dari 24 pinjaman pada tahun 2023, kata Goh.
Di Indonesia, melalui anak usahanya, Bank OCBC NISP, OCBC telah mengambil langkah dengan mengakuisisi unit usaha dari Commonwealth Bank of Australia (CBA) pada tahun 2023. OCBC Overseas Investment, entitas dari OCBC, memiliki mayoritas saham di Bank OCBC NISP dengan porsi sebesar 85,08%. Saat ini, Bank OCBC NISP sedang dalam proses untuk mengambil alih atau mengakuisisi unit usaha dari PT Bank Commonwealth Indonesia pada pertengahan tahun ini.
Berdasarkan informasi yang diumumkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), OCBC bersama-sama dengan Bank Commonwealth sedang menyusun dan mengumumkan ringkasan rancangan pengambilalihan sehubungan dengan rencana OCBC untuk melakukan pengambilalihan atas Bank Commonwealth. Persetujuan transaksi ini diharapkan akan dipenuhi pada kuartal kedua atau ketiga tahun 2024, dengan estimasi nilai rencana akuisisi sebesar Rp2,2 triliun.
Manajemen NISP menjelaskan bahwa langkah akuisisi ini dilakukan untuk mendukung program arsitektur dan konsolidasi perbankan Indonesia serta untuk mengembangkan usaha perseroan. Integrasi dengan Bank Commonwealth diharapkan akan memperkuat platform OCBC Indonesia dalam mengambil peluang pertumbuhan jasa keuangan di Indonesia.
Selain itu, kinerja NISP juga tercatat meningkat secara signifikan sepanjang tahun 2023. Laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp4,09 triliun, naik 23% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih mencapai Rp9,91 triliun dengan margin bunga bersih meningkat menjadi 4,4%. Tingkat profitabilitas bank juga meningkat, dengan ROA naik menjadi 2,1% dan ROE naik menjadi 12%.
Dari sisi intermediasi, NISP telah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp154 triliun, naik 12% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara aset bank naik 5% menjadi Rp250 triliun. Kualitas aset bank terjaga dengan rasio NPL gross turun menjadi 1,6% dan NPL nett menjadi 0,6%. Pendanaan pihak ketiga juga meningkat menjadi Rp182 triliun, dengan rasio DPK sebesar 55,8%.
Deanra
-
Deanra
-
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4