Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Keuangan

Pasar Tunggu Keputusan Fed: Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS

Pasar menanti keputusan suku bunga Fed. Rupiah menguat terhadap dolar AS. Analisis prospek ekonomi global dan domestik

Author's avatar Intervest
by Intervest Jan 29, 2024 09:26:29
Pasar Tunggu Keputusan Fed: Rupiah Menguat Terhadap Dolar AS Image's

Rupiah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam suasana menantikan keputusan suku bunga bank sentral AS (The Fed) pekan ini.

Menurut data dari Refinitiv, rupiah dibuka dengan penguatan di level Rp15.800/US$ atau mengalami kenaikan tipis sebesar 0,09%. Penguatan ini sejalan dengan apresiasi yang terjadi pada hari sebelumnya, yakni sebesar 0,03%.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 8.52 WIB mengalami kenaikan tipis sebesar 0,06% menjadi 103,49. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di angka 103,43.

Pasar saat ini cenderung menunggu keputusan The Fed terutama terkait suku bunga yang akan diumumkan pekan ini beserta pernyataan tambahan yang mungkin disampaikan oleh Ketua The Fed, Jerome Powell.

Saat ini, suku bunga The Fed berada di kisaran 5,25-5,5% dan telah dipertahankan selama tiga pertemuan berturut-turut.

Lebih lanjut, pada Selasa dan Rabu waktu AS atau Rabu dan Kamis waktu Indonesia, The Fed akan mengadakan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang puncaknya adalah pengumuman kebijakan suku bunga pada Kamis dini hari waktu Indonesia.

Pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada level 5,25% hingga 5,5% dalam pertemuan mendatang, namun yang lebih ditunggu adalah sinyal tentang kebijakan pemangkasan ke depan.

Berdasarkan data dari CME FedWatch Tool, pasar masih memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 40% pada pertemuan berikutnya di bulan Maret 2024. Meskipun belum jelas apakah The Fed siap untuk menurunkan suku bunga dengan cepat, beberapa pernyataan dari pejabat The Fed mengindikasikan perbaikan prospek makroekonomi.

Gubernur The Fed, Christopher Waller, menyatakan dalam pidatonya pada tanggal 16 Januari 2024 di Brookings Institution bahwa situasi makroekonomi "sudah hampir membaik", dengan inflasi mendekati 2% selama enam bulan terakhir dan tingkat pengangguran yang tetap di bawah 4%.

Pernyataan ini memberikan sedikit optimisme bagi pasar keuangan global termasuk domestik, karena pemangkasan suku bunga The Fed dapat mengurangi tekanan terhadap mata uang rupiah.

Share to :
14
Author Image of Intervest

Intervest

Technology Enthusiast 👨‍💻, Stock Market Enthusiast 🚀

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io