Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
International

Pendiri Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Ada Apa?

Pendiri Telegram, Pavel Durov, ditangkap di Prancis. Penangkapan ini terkait dengan kurangnya moderator di platform. Bagaimana nasib Telegram selanjutnya?

Author's avatar Intervest
by Intervest Sep 13, 2024 16:07:03
Pendiri Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis, Ada Apa? Image's

Pavel Durov, pendiri sekaligus CEO Telegram, platform komunikasi terenkripsi yang populer di berbagai negara, ditangkap oleh otoritas Prancis di Bandara Bourget, di luar Paris, pada Sabtu (24/8) malam. Durov, yang merupakan miliarder Rusia-Prancis, dilaporkan sedang dalam perjalanan menggunakan jet pribadinya saat penangkapan terjadi.

Penangkapan Durov menjadi perhatian media Prancis seperti TF1 TV dan BFM TV, yang melaporkan bahwa penangkapan ini merupakan bagian dari penyelidikan awal kepolisian Prancis. Fokus penyelidikan tersebut dikabarkan terkait dengan kurangnya moderator di Telegram, yang diduga memungkinkan aktivitas kriminal terus berlangsung tanpa hambatan.

Sumber Reuters menyebutkan bahwa Durov kemungkinan akan menghadapi dakwaan pada hari Minggu (25/8). Namun hingga kini, baik Telegram maupun Kementerian Dalam Negeri Prancis belum memberikan tanggapan resmi terkait insiden ini.

Telegram dan Kontroversi Keamanannya

Telegram, dengan hampir 1 miliar pengguna di seluruh dunia, telah menjadi platform yang sangat berpengaruh, terutama di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet lainnya. Platform ini mendapatkan popularitas besar karena menawarkan enkripsi yang kuat dan memungkinkan pengguna untuk menghindari pengawasan pemerintah.

Namun, keberhasilan Telegram juga menarik perhatian berbagai negara, termasuk Prancis, yang khawatir tentang masalah keamanan dan pelanggaran data di aplikasi ini. Banyak yang melihat Telegram sebagai 'medan perang virtual', terutama dalam konflik seperti perang antara Rusia dan Ukraina. Aplikasi ini digunakan oleh kedua belah pihak untuk menyebarkan informasi yang sering kali tidak terfilter dan terkadang menyesatkan.

Dalam wawancara sebelumnya, Durov yang lahir di Rusia, menyatakan bahwa Telegram harus tetap menjadi "platform netral" dan tidak terlibat dalam geopolitik. Namun, pandangan tersebut tampaknya memicu ketegangan dengan berbagai pemerintah yang mengawasi aktivitas Telegram.

Reaksi dan Kritik

Penangkapan Durov segera memicu reaksi dari berbagai pihak. Beberapa pejabat Rusia menuduh Prancis bertindak otoriter, mengingatkan pada upaya Moskow untuk menekan Durov dan Telegram pada tahun-tahun sebelumnya. Di sisi lain, tokoh seperti Elon Musk dan Robert F. Kennedy Jr. juga turut berkomentar, menyoroti pentingnya kebebasan berbicara di era digital.

Sejumlah blogger Rusia bahkan menyerukan aksi protes di depan kedutaan besar Prancis di berbagai negara pada hari Minggu ini sebagai bentuk solidaritas terhadap Durov.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia dilaporkan sedang berupaya mengklarifikasi situasi ini dan meminta dukungan dari organisasi internasional untuk mendesak pembebasan Durov.

Penangkapan ini menambah ketegangan antara Telegram dan beberapa pemerintah Eropa yang semakin memperketat regulasi terhadap platform digital. Bagaimana perkembangan kasus ini akan mempengaruhi Telegram dan penggunanya di seluruh dunia masih harus kita tunggu.

Share to :
18
Author Image of Intervest

Intervest

Technology Enthusiast 👨‍💻, Stock Market Enthusiast 🚀

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io