PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) kembali menarik perhatian para analis pasar modal menjelang musim hujan yang mulai memasuki beberapa wilayah di Indonesia. Produk andalan perusahaan, Tolak Angin, diperkirakan akan mengalami lonjakan penjualan signifikan selama semester II-2024, didorong oleh faktor cuaca dan musim.
Analis Prediksi Kinerja Positif SIDO di Semester II-2024
Menurut Andreas Saragih, analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, kinerja SIDO akan terdongkrak oleh permintaan produk herbal, terutama Tolak Angin, seiring masuknya musim penghujan yang historis menjadi periode penjualan tertinggi untuk produk ini. Dalam risetnya yang dipublikasikan pada Kamis, 12 September 2024, Andreas menyebut bahwa penjualan Tolak Angin dan produk lain di segmen obat herbal serta suplemen menyumbang hampir separuh dari total pendapatan SIDO.
"Tolak Angin termasuk dalam segmen obat herbal dan suplemen yang menyumbang sekitar 50% dari pendapatan konsolidasi. Segmen ini juga merupakan segmen yang paling menguntungkan bagi SIDO, dengan mencatat margin laba kotor tertinggi dibandingkan segmen lainnya," jelas Andreas.
Selain itu, Andreas juga menyatakan bahwa kinerja positif SIDO didukung oleh beberapa faktor eksternal, termasuk biaya bahan baku yang lebih rendah dan pembayaran dividen interim yang berpotensi memberikan sentimen positif terhadap pergerakan harga saham SIDO di pasar modal.
Prospek Bisnis Sido Muncul di Masa Depan
Lebih jauh, Andreas memproyeksikan bahwa ekspansi saluran distribusi di sektor perdagangan modern dan peningkatan penjualan ekspor menjadi kunci bagi SIDO untuk terus berkembang di masa depan. Dengan langkah strategis ini, kinerja SIDO pada tahun fiskal 2025 dan seterusnya diharapkan tetap kuat.
"Ke depannya, kami mengantisipasi bahwa perluasan saluran distribusi perdagangan modern dan pertumbuhan berkelanjutan di pasar ekspor akan memainkan peran penting dalam mendorong kinerja pada tahun fiskal 2025 dan seterusnya," ungkap Andreas.
Ia juga memprediksi bahwa Sido Muncul akan membukukan hasil luar biasa pada semester II-2024, dengan pendapatan dan laba bersih diperkirakan tumbuh lebih dari 20% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Kinerja Saham SIDO dan Target Harga
Dalam perdagangan pada Selasa, 17 September 2024, harga saham SIDO ditutup melemah 0,75% menjadi Rp 675 per saham. Kendati demikian, Andreas merekomendasikan investor untuk tetap optimis terhadap saham ini, dengan target harga Rp 830 per saham. Target harga ini mengindikasikan potensi kenaikan yang menarik bagi para investor yang ingin berinvestasi di sektor consumer goods.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi akan terjadi antara September dan November 2024. Faktor cuaca ini menjadi salah satu katalis yang mendorong permintaan produk seperti Tolak Angin, yang dikenal sebagai obat herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengatasi gejala masuk angin.
Prediksi Curah Hujan Tinggi, Peluang Penjualan Tolak Angin Meningkat
BMKG mencatat bahwa hanya sekitar 21,75% wilayah Indonesia yang akan mengalami curah hujan rendah (0-100 mm/bulan) pada September. Persentase ini diperkirakan akan terus menurun hingga mencapai 7,64% pada Oktober dan hanya 0,65% pada November. Dengan tingkat curah hujan yang diprediksi tinggi, kebutuhan masyarakat akan produk kesehatan, termasuk suplemen herbal seperti Tolak Angin, akan semakin meningkat.
Laporan Keuangan Sido Muncul Semester I-2024
Dari sisi kinerja keuangan, Sido Muncul menunjukkan peningkatan yang signifikan pada semester I-2024. Penjualan perusahaan tumbuh 14,67% year on year (YoY), dari Rp 1,65 triliun pada semester I-2023 menjadi Rp 1,89 triliun pada semester I-2024. Pertumbuhan ini didorong oleh tingginya permintaan di segmen jamu herbal dan suplemen.
Sementara itu, laba bersih SIDO juga meningkat tajam sebesar 35,79%, dari Rp 448,10 miliar menjadi Rp 608,49 miliar. Segmen jamu herbal dan suplemen menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan perusahaan, dengan penjualan mencapai Rp 1,11 triliun. Segmen makanan dan minuman menyumbang Rp 716,70 miliar, sedangkan segmen farmasi berkontribusi Rp 66,19 miliar.
SIDO Menjadi Pilihan Saham Defensif di Tengah Volatilitas Pasar
Bagi para investor, saham SIDO dianggap sebagai salah satu pilihan defensif di tengah ketidakpastian ekonomi global. Produk herbal seperti Tolak Angin tidak hanya memiliki permintaan yang stabil, tetapi juga diprediksi mengalami lonjakan permintaan pada periode-periode tertentu, seperti musim hujan dan pandemi. Selain itu, langkah SIDO yang terus memperluas pasar ekspor ke berbagai negara juga menjadi poin positif dalam mempertahankan pertumbuhan jangka panjang perusahaan.
Dengan kinerja keuangan yang solid, potensi pertumbuhan di semester II-2024, serta prospek ekspansi bisnis yang menjanjikan, saham SIDO dapat menjadi salah satu opsi yang menarik bagi investor yang mencari peluang di sektor konsumer. Namun, tetap diingat bahwa investasi di pasar modal selalu memiliki risiko, sehingga keputusan investasi harus diambil dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk analisis fundamental dan sentimen pasar terkini.
Kesimpulan
Penjualan produk Tolak Angin dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) diprediksi meningkat signifikan seiring masuknya musim penghujan di Indonesia. Faktor cuaca dan ekspansi bisnis menjadi katalis utama bagi pertumbuhan perusahaan, dengan proyeksi pendapatan dan laba bersih yang diperkirakan tumbuh lebih dari 20% di semester II-2024. Saham SIDO, meskipun mengalami penurunan harga pada perdagangan terakhir, tetap direkomendasikan dengan target harga Rp 830 per saham.
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5