Beberapa perusahaan memutuskan untuk menunda rencana mereka untuk melantai di pasar saham melalui proses Initial Public Offering (IPO) karena adanya Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Iman Rachman, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), menjelaskan bahwa penundaan ini terjadi karena momen yang tengah dihadapi negara terkait pemilu. Dia menambahkan, "Biasanya mereka yang mengajukan penundaan ini."
Tak hanya perusahaan swasta, beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga mengambil keputusan serupa, dengan alasan mempertimbangkan masa jabatan kementerian yang akan berakhir. Menurut Iman, "Kalau perusahaan BUMN waktunya tinggal (kurang dari) satu tahun lagi sampai Oktober. Jadi wajar saja kalau mereka review, karena mereka wakil menterinya tinggal satu, dulu kan dua."
Meskipun demikian, Iman menegaskan bahwa masih ada 25 perusahaan yang telah masuk dalam pipeline IPO, berdasarkan laporan keuangan hingga bulan September. Dia optimis bahwa target IPO tahun 2024 dapat tercapai.
BEI terus melakukan seleksi terhadap calon emiten, dengan fokus pada kriteria keberlanjutan bisnis. Menurut Iman, "Buat kita kan yang paling penting sustainability. Jadi kita gak hanya bicara historical punya pendapatan tapi bisnis modelnya sustain gak?"
Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa tidak ada BUMN yang akan melakukan IPO di BEI pada tahun 2024. Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, menjelaskan bahwa belum ada BUMN atau anak perusahaan BUMN yang masuk dalam daftar pipeline untuk tahun ini.
Meskipun demikian, optimisme tetap mengalir dari pihak BEI, yang memperkirakan kinerja pasar modal akan tetap stabil bahkan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Target penghimpunan dana sebesar Rp 200 triliun pada tahun 2024 diyakini akan tercapai.
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4