Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Politik

Prabowo Targetkan Swasembada Pangan dalam 4-5 Tahun

Presiden Prabowo berkomitmen capai swasembada pangan dalam 4-5 tahun, dengan visi menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia di tengah krisis global.

Author's avatar Intervest
by Intervest Oct 21, 2024 11:09:51
Prabowo Targetkan Swasembada Pangan dalam 4-5 Tahun Image's

Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto telah mengumumkan komitmennya untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu 4 hingga 5 tahun ke depan, sebuah target ambisius yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Dalam pidato perdananya di hadapan Sidang Paripurna MPR/DPR RI, Prabowo menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah prioritas utama pemerintahannya, mengingat krisis pangan global yang sedang berlangsung. Dengan sumber daya alam dan manusia yang melimpah, Indonesia tidak hanya siap memenuhi kebutuhan pangannya sendiri, tetapi juga berpotensi menjadi lumbung pangan dunia.

Dalam pidato yang disampaikan pada Minggu (20/10/2024) di Senayan, Jakarta, Prabowo menekankan pentingnya kerja sama dan sinergi dari seluruh komponen bangsa. Ini termasuk kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, petani, hingga lembaga riset untuk mempercepat realisasi target swasembada tersebut.

"Kita tidak boleh tergantung pada sumber makanan dari luar, terutama dalam kondisi krisis global saat ini. Tidak ada jalan lain; dalam waktu sesingkat-singkatnya, kita harus mencapai ketahanan pangan, mampu memproduksi, dan memenuhi kebutuhan pangan seluruh rakyat Indonesia," ujar Prabowo dengan tegas.

Optimisme dengan Dukungan Sumber Daya Alam dan Manusia

Optimisme Prabowo terhadap program swasembada pangan bukan tanpa dasar. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, mulai dari tanah yang subur, iklim tropis yang mendukung pertanian, hingga sumber daya manusia yang kompeten.

Faktor-faktor ini menjadikan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pertanian dan industri pangan secara mandiri. Dengan pengelolaan yang tepat, potensi ini dapat dikembangkan untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga untuk bersaing di pasar global.

Prabowo menambahkan bahwa kajian mendalam telah dilakukan dengan melibatkan pakar-pakar dari berbagai bidang. Dari kajian tersebut, pemerintahannya menemukan banyak peluang untuk memperkuat sektor pangan. Salah satunya adalah dengan mendorong inovasi di bidang teknologi pertanian dan pengembangan infrastruktur pendukung di pedesaan.

Kolaborasi Seluruh Elemen Bangsa

Kesuksesan program swasembada pangan ini, menurut Prabowo, tidak hanya bergantung pada upaya pemerintah, tetapi juga memerlukan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat. Ia menegaskan bahwa tantangan besar ini dapat diatasi melalui semangat gotong royong dan kerja sama yang erat di antara seluruh komponen bangsa. "Jadi tidak ada jalan lain untuk mencapai itu selain kerja sama, bersatu, dan bersinergi bersama. Saya mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut menggapai cita-cita swasembada pangan ini," tegasnya.

Ajakan ini juga mencakup upaya untuk mempersatukan bangsa yang sempat terpolarisasi akibat kontestasi politik pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Prabowo menekankan bahwa kini saatnya semua pihak bersatu untuk membangun Indonesia yang lebih kuat, maju, adil, dan makmur.

Langkah-Langkah Strategis

Pemerintahan Prabowo Subianto telah merencanakan sejumlah langkah strategis untuk merealisasikan target swasembada pangan tersebut. Beberapa di antaranya termasuk:

  1. Peningkatan Produktivitas Pertanian
  2. Pemerintah akan memberikan perhatian khusus pada peningkatan produktivitas sektor pertanian, baik melalui modernisasi alat-alat pertanian, pemberian pelatihan kepada petani, hingga pengembangan bibit unggul yang tahan terhadap perubahan iklim. Ini penting mengingat perubahan iklim global yang seringkali mengganggu musim tanam dan panen.
  3. Pengembangan Infrastruktur
  4. Pembangunan infrastruktur pendukung seperti irigasi, jalan desa, dan penyimpanan hasil pertanian akan diperkuat. Hal ini bertujuan untuk memperlancar distribusi produk pangan dari petani ke pasar, sehingga dapat mengurangi kerugian hasil panen yang seringkali terjadi akibat keterbatasan aksesibilitas.
  5. Diversifikasi Pangan
  6. Prabowo juga menekankan pentingnya diversifikasi pangan sebagai salah satu cara untuk mencapai ketahanan pangan. Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati memiliki potensi besar untuk mengembangkan berbagai jenis tanaman pangan selain padi. Tanaman lokal seperti jagung, singkong, dan sagu bisa menjadi alternatif penting untuk menjaga stabilitas pangan.
  7. Inovasi dan Teknologi
  8. Pemanfaatan teknologi digital dan inovasi di bidang pertanian juga akan menjadi kunci keberhasilan swasembada pangan. Penggunaan teknologi seperti pertanian presisi (precision farming), pengelolaan data cuaca, hingga digitalisasi rantai pasok diharapkan dapat mempercepat peningkatan produksi dan efisiensi sektor pertanian.

Mimpi Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia

Selain fokus pada pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri, Prabowo juga memiliki visi jangka panjang untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Dengan luas lahan yang masih bisa dikembangkan dan potensi besar dari sektor perkebunan serta hortikultura, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengekspor produk pangan ke berbagai negara, terutama di tengah krisis pangan global yang semakin serius.

β€œKita bukan hanya harus bisa mencukupi kebutuhan sendiri, tetapi juga harus siap membantu negara-negara lain yang membutuhkan. Indonesia memiliki potensi besar untuk berperan dalam menciptakan ketahanan pangan global,” tambahnya.

Tantangan dan Harapan

Meski program ini membawa harapan besar, tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan yang dihadapi juga cukup signifikan. Dari segi internal, tantangan seperti keterbatasan akses permodalan bagi petani, alih fungsi lahan pertanian menjadi area komersial, hingga rendahnya adopsi teknologi modern masih menjadi masalah klasik yang harus segera diatasi.

Di sisi lain, ketidakpastian global akibat perubahan iklim, ketegangan geopolitik, serta fluktuasi harga komoditas pangan dunia menambah kompleksitas tantangan yang harus dihadapi. Namun, dengan semangat optimisme dan kerja keras yang ditunjukkan, diharapkan Indonesia dapat mewujudkan impian besarnya menjadi negara dengan ketahanan pangan yang kuat serta mampu memberikan kontribusi bagi keamanan pangan dunia.

Share to :
20
Author Image of Intervest

Intervest

Technology Enthusiast πŸ‘¨β€πŸ’», Stock Market Enthusiast πŸš€

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io