Tetap Optimistis Meskipun Laba Bersih Turun 34,52%
Meskipun laba bersih PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) turun sebesar 34,52% menjadi Rp929,71 miliar pada tahun 2023, pandangan optimistis masih mendominasi dari konsensus analis. Berdasarkan data Bloomberg per 1 Maret 2024, sebanyak 13 dari 18 analis merekomendasikan untuk membeli saham JPFA, sementara 5 lainnya merekomendasikan untuk menahan. Tidak ada yang merekomendasikan untuk menjual saham JPFA.
Target harga saham JPFA selama 12 bulan ke depan berada di level Rp1.222, dengan harga terakhir Rp1.170 per saham pada Jumat (1/3/2024). Peluang return atau imbal hasil dari saham JPFA sebesar 4,5%.
Rekomendasi Beli dari Sejumlah Analis Terkemuka
Beberapa perusahaan sekuritas seperti Indopremier Sekuritas, RHB Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan MNC Sekuritas merekomendasikan untuk membeli saham JPFA. Sementara itu, rekomendasi untuk menahan datang dari DBS Bank, Ciptadana Sekuritas, NH Korindo Sekuritas, dan Sinarmas Sekuritas. Target harga yang dipasang berkisar di rentang Rp1.100 hingga Rp1.900.
Sentimen Ramadan Mendorong Permintaan
Emiten unggas, termasuk JPFA, memiliki prospek cerah menjelang bulan Ramadan 1445 H yang jatuh pada Maret 2024. Analis dari Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis Setyo Wibowo, menyatakan bahwa permintaan emiten unggas berpotensi meningkat seiring dengan peningkatan konsumsi masyarakat pada bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.
Tantangan yang Dihadapi JPFA
Meskipun prospek cerah, JPFA masih menghadapi beberapa tantangan. Oversupply dan harga day old chicken (DOC) yang rendah menjadi perhatian, sementara fluktuasi harga bahan baku pakan ternak menambah beban bagi emiten unggas. Harga jagung naik 0,35% menjadi US$431 per bushel, sementara harga bungkil kedelai melonjak 0,70% menjadi US$331,5 per ton.
Data Keuangan
Laba bersih JPFA turun 34,52% secara year-on-year (YoY) menjadi Rp929,71 miliar pada 2023, meskipun penjualan neto naik 4,5% menjadi Rp51,17 triliun. Sementara itu, beban pokok JPFA naik 5,75% menjadi Rp43,66 triliun, dengan bahan baku menjadi kontributor terbesar.
Dengan demikian, meskipun ada penurunan laba bersih, prospek saham JPFA tetap menarik dengan pandangan optimistis dari sebagian besar analis, didorong oleh potensi peningkatan permintaan selama bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri. Namun, tantangan seperti oversupply dan fluktuasi harga bahan baku tetap perlu diwaspadai oleh para investor.
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4