Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) yang digelar pada Selasa (25/9) memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar USD0,04643 per saham, setara dengan sekitar Rp700 per saham (mengacu kurs USD1 = Rp15.081,95). Total dividen yang dibagikan mencapai USD38,99 juta atau setara Rp588 miliar, yaitu 70 persen dari laba bersih perusahaan sebesar USD55,71 juta atau sekitar Rp840 miliar yang berakhir pada 31 Maret 2024.
Manajemen HEXA dalam keterangan resminya menyatakan bahwa pembagian dividen tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun buku 2022 yang mencapai 80 persen dari laba bersih. βPembayaran dividen tahun 2023 lebih rendah dibanding tahun buku 2022 sebesar 80 persen karena mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan,β ujar manajemen HEXA.
Kinerja Penjualan 2024: Dominasi Alat Berat Sektor Pertanian
Hexindo yang bergerak di bidang perdagangan alat berat dan layanan purna jual untuk merek Hitachi, mencatat penjualan sebesar USD612,3 juta (sekitar Rp9,23 triliun) per Maret 2024. Penjualan tersebut didominasi oleh penjualan dan penyewaan alat berat sebesar USD398,61 juta (sekitar Rp6 triliun) atau setara dengan 65 persen dari total penjualan.
Sepanjang tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2024, HEXA berhasil mengirimkan 2.967 unit alat berat kepada pelanggan. Penjualan excavator menjadi penyumbang utama dengan jumlah 2.614 unit. Sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar dalam penjualan alat berat, yakni 998 unit atau 38 persen dari total penjualan. Sektor ini diikuti oleh sektor konstruksi yang menyumbang 651 unit atau 25 persen, sektor kehutanan sebesar 619 unit atau 24 persen, dan sektor pertambangan yang mencatatkan penjualan 324 unit atau 12 persen. Sektor lainnya menyumbang 22 unit atau 1 persen dari total penjualan.
Proyeksi 2024: Penjualan dan Laba Masih Menjanjikan
Manajemen HEXA memproyeksikan bahwa penjualan unit excavator di atas 6 ton untuk tahun fiskal ini akan mencapai 2.158 unit. Hingga Juni 2024, perusahaan telah berhasil menjual 527 unit, termasuk 51 unit mini excavator.
Penjualan alat berat hingga Juni 2024 mencapai USD91,50 juta (sekitar Rp1,38 triliun), dengan laba kotor sebesar USD21,69 juta (sekitar Rp327 miliar) dan laba bersih sebesar USD5,69 juta (sekitar Rp85,8 miliar). HEXA juga memperkirakan bahwa untuk tahun penuh 2024, penjualan bisa mencapai USD572,8 juta (sekitar Rp8,64 triliun) dengan laba bersih yang diproyeksikan sebesar USD44,06 juta (sekitar Rp665 miliar).
Dengan potensi pertumbuhan yang ada, HEXA tetap optimis dalam menghadapi tantangan ke depan, meskipun ada penyesuaian pada pembayaran dividen yang menunjukkan pendekatan lebih hati-hati dalam pengelolaan keuangan perusahaan.
Kesimpulan
Keputusan HEXA untuk menurunkan persentase dividen mencerminkan strategi perusahaan dalam menjaga kestabilan keuangan sambil tetap memberikan imbal hasil kepada para pemegang saham. Kinerja penjualan yang solid, terutama dari sektor pertanian dan konstruksi, menunjukkan bahwa HEXA memiliki potensi untuk terus berkembang di tengah persaingan pasar yang ketat.
Intervest
Technology Enthusiast π¨βπ», Stock Market Enthusiast π
Intervest
Technology Enthusiast π¨βπ», Stock Market Enthusiast π
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4