PT Satria Bahana Sarana (SBS) Siap IPO dan Tingkatkan Produktivitas

PT Satria Bahana Sarana (SBS), yang merupakan bagian dari Grup BUMN PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) di sektor kontraktor pertambangan, sedang mempersiapkan langkah besar dengan rencana Initial Public Offering (IPO) untuk tercatat di Bursa Efek Indonesia. Langkah ini diambil sebagai dukungan terhadap agenda pengembangan bisnis perusahaan.

Sejak diakuisisi oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melalui anak usahanya PT Bukit Multi Investama (BMI) pada 2015, PT SBS telah mencatatkan sejumlah pencapaian positif. Direktur Utama PT SBS, Agung Pratama, menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya menghadapi tantangan guna mencapai target yang telah ditetapkan.

Langkah-langkah yang dilakukan mencakup peningkatan kompetensi karyawan, perawatan khusus terhadap peralatan produksi dengan perencanaan peremajaan, serta peningkatan praktik Good Mining Practice, semuanya sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT SBS.

Agung menjelaskan bahwa perusahaan telah menyiapkan beberapa rencana untuk meningkatkan produktivitas. Salah satunya adalah peremajaan peralatan di beberapa lokasi proyek serta persiapan proyek baru yang direncanakan untuk dimulai pada tahun 2025 dengan persiapan yang matang pada tahun 2024.

"Pelaksanaan operasional proyek baru di tahun 2024, yang kebetulan lokasi project berada di luar wilayah Sumatera Selatan," ujarnya.

Selain itu, PT SBS juga memiliki rencana besar untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Langkah ini diambil dengan tujuan untuk mendapatkan sumber modal guna meningkatkan modal kerja, memperluas bisnis, serta memberikan kesempatan bagi investor untuk turut serta dalam pertumbuhan perusahaan dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

"Harapan kami IPO ini dapat terealisasi sesuai dengan schedule awal," ungkap Agung.

Pencapaian target produksi yang melebihi RKAP produksi tahun 2023 sepanjang tahun lalu juga menjadi bukti keberhasilan PT SBS. Agung menekankan bahwa hal ini tidak terlepas dari kontribusi aktif dan produktif karyawan yang memungkinkan perusahaan untuk memaksimalkan potensi-potensi yang ada guna meningkatkan kinerja.

"Oleh karena itu, pengembangan kompetensi pegawai harus dilakukan secara terprogram dan berkelanjutan sehingga PT SBS dapat tumbuh dan berkembang untuk menghadapi segala tantangan," tambahnya.