Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Insight

Rekomendasi : BREN Pimpin Market Cap Rp 1.321 Triliun, TPIA & AMMN di Lima Besar

BREN Memimpin dengan Market Cap Rp 1.321 Triliun! Temukan analisis, sentimen pasar, dan peringkat emiten terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) di halaman ini.

Author's avatar Intervest
by Intervest Jul 24, 2024 08:33:47
Rekomendasi : BREN Pimpin Market Cap Rp 1.321 Triliun, TPIA & AMMN di Lima Besar Image's

BREN Memimpin dengan Market Cap Rp 1.321 Triliun

Di awal bulan Mei ini, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengukuhkan diri sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Market cap BREN mencapai Rp 1.321 triliun, menjadikannya yang paling tinggi di antara pesaingnya.

Kenaikan Harga Saham BREN Mendongkrak Posisi di Puncak

Prestasi BREN dalam menempati posisi puncak market cap tidak lepas dari kenaikan harga sahamnya. Pada perdagangan Kamis (2/5), harga saham BREN melonjak sebesar 7,05% mencapai level tertinggi Rp 9.875 per saham.

Peringkat Peserta Puncak Market Cap di BEI

Setelah BREN, diikuti oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan market cap Rp 1.166 triliun, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan market cap Rp 714 triliun.

Posisi Empat dan Lima Ditempati oleh AMMN dan TPIA

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) berada di peringkat empat dan lima dengan market cap masing-masing senilai Rp 709 triliun dan Rp 677 triliun.

Analisis dari Para Ahli

Sentimen dan Prospek Industri Mendorong Lonjakan Harga Saham

Menurut Investment Consultant Reliance Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada, pergeseran posisi market cap dipengaruhi oleh pergerakan harga saham yang dipengaruhi oleh sentimen dan ekspektasi pasar terhadap kinerja emiten dan prospek industri. Meskipun kinerja fundamental BREN mengalami penurunan pada kuartal I-2024, harga sahamnya tetap naik karena prospek masa depan industri energi terbarukan.

Spekulasi dan Rebalancing Jadi Faktor Penentu

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani, menyatakan bahwa kenaikan harga saham BREN dan TPIA kemungkinan dipicu oleh sentimen positif dari kabar ekspansi dan akuisisi. Namun, lonjakan saham ini belum sepenuhnya mencerminkan performa fundamentalnya, sehingga pelaku pasar perlu waspada terhadap aksi spekulasi.

Evaluasi Indeks dan Aksi Rebalancing

Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto, menyoroti efek dari evaluasi indeks saham yang membuat investor dan fund manager melakukan rebalancing. Momentum pasar saat ini juga dianggap sebagai peluang untuk mengoleksi saham-saham dengan fundamental dan prospek menarik.

Kesimpulan

Pasar modal Indonesia terus menampilkan dinamika yang menarik, terutama dalam persaingan di papan atas emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar. BREN berhasil mengukuhkan posisinya sebagai yang terbesar di antara pesaingnya, dengan kenaikan harga saham yang signifikan. Namun, analis memperingatkan tentang pentingnya memperhatikan faktor fundamental dan waspada terhadap spekulasi di pasar yang terkadang tidak selalu mencerminkan kinerja sebenarnya.

Share to :
23
Author Image of Intervest

Intervest

Technology Enthusiast 👨‍💻, Stock Market Enthusiast 🚀

Sponsors

Your Bussiness Logo or Banner here
Your Bussiness Logo or Banner here
Your logo here
Your logo here
Your logo here

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io