JAKARTA — Dalam menghadapi pilihan antara saham ADRO atau ADMR, keduanya masih menyimpan potensi return yang menarik dengan pandangan analis yang berbeda.
Saham ADRO, PT Adaro Energy Indonesia Tbk., memiliki mayoritas rekomendasi hold dari 16 dari 31 analis yang mengulasnya. Namun, 14 analis memberikan peringkat beli dan satu analis memberikan peringkat jual. Sementara itu, saham ADMR, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk., mendapat rekomendasi beli dari 9 dari 10 analis yang mengulasnya, dengan hanya satu analis yang memberikan peringkat hold.
Meskipun demikian, baik ADRO maupun ADMR masih menawarkan potensi return dua digit dalam 12 bulan ke depan, dengan target harga ADRO di Rp2.850 dan ADMR di Rp1.720 menurut konsensus analis.
Para analis meyakini bahwa saham-saham terkait dengan pendukung Prabowo, seperti ADRO, kemungkinan akan mengalami kenaikan jangka pendek. Selain itu, kemenangan Prabowo juga memberikan dampak positif bagi saham-saham pertambangan hilir seperti ADMR.
Dalam konteks ADRO, perusahaan telah merampungkan pembagian dividen interim dari kinerja tahun buku 2023, dengan total senilai US$400 juta atau setara Rp6,17 triliun. Target produksi batu bara metalurgi ADRO juga meningkat menjadi 6 juta ton di tahun 2025. Sementara itu, ADMR tengah melakukan persiapan infrastruktur untuk meningkatkan produksi batu bara.
Dengan potensi pertumbuhan ekonomi global dan fokus pada diversifikasi pasar, baik ADRO maupun ADMR menunjukkan prospek yang menarik untuk dipertimbangkan oleh investor.
Deanra
-
Deanra
-
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4