Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa positif dengan mencatatkan kenaikan untuk hari kelima berturut-turut pada perdagangan Kamis (17/10). IHSG ditutup menguat 1,13% ke level 7.735,03, didorong oleh aksi beli bersih atau net buy asing yang mencapai Rp 1,22 triliun. Ini menjadi tren positif yang semakin menguatkan keyakinan investor terhadap pasar saham Indonesia di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian.
Dominasi Zona Hijau Sepanjang Perdagangan
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI Business, IHSG secara konsisten berada di zona hijau sepanjang sesi perdagangan. IHSG dibuka di level 7.657 dan sempat mencapai level tertinggi di 7.758 sebelum akhirnya ditutup di angka 7.735,03. Kinerja positif ini menunjukkan bahwa pasar saham domestik masih mampu bertahan di tengah volatilitas global yang dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik dan fluktuasi harga komoditas.
Volume perdagangan juga mencatat angka yang cukup besar, dengan total 27,26 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 11,88 triliun. Dari total perdagangan tersebut, 343 saham mengalami kenaikan, 230 saham turun, dan 224 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga.
Saham dengan Aksi Jual Terbesar Asing
Meski IHSG secara keseluruhan mencatat kenaikan, beberapa saham justru mengalami aksi jual besar-besaran oleh investor asing. Berikut adalah 10 saham dengan net sell terbesar pada Kamis (17/10):
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) – Rp 191,09 miliar
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) – Rp 32,85 miliar
- PT Jasa Marga Tbk (JSMR) – Rp 19,55 miliar
- PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) – Rp 18,95 miliar
- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) – Rp 16,72 miliar
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) – Rp 14,79 miliar
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) – Rp 13,9 miliar
- PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) – Rp 9,96 miliar
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) – Rp 8,12 miliar
- PT Timah Tbk (TINS) – Rp 7,89 miliar
Aksi net sell yang dilakukan oleh investor asing pada saham-saham ini menunjukkan adanya strategi alokasi ulang portofolio. Meski beberapa saham yang dilepas berasal dari sektor perbankan dan kesehatan, sektor lain seperti tambang dan infrastruktur juga tak luput dari aksi jual. Namun, hal ini tidak menghambat pergerakan IHSG secara keseluruhan yang terus menunjukkan penguatan.
Analisis
Kenaikan IHSG yang terjadi selama lima hari berturut-turut menandakan adanya optimisme dari para pelaku pasar, baik domestik maupun asing. Hal ini juga mengindikasikan bahwa investor semakin yakin dengan prospek ekonomi Indonesia yang tetap stabil, meskipun berbagai tantangan eksternal masih menghantui, seperti kenaikan suku bunga global dan ketidakpastian geopolitik di berbagai belahan dunia.
Selain itu, dengan aksi beli bersih yang signifikan dari investor asing, sentimen pasar juga terangkat, terutama di sektor-sektor yang dianggap memiliki prospek jangka panjang seperti perbankan dan komoditas. Meski demikian, aksi jual asing di beberapa saham besar, seperti BBRI dan KLBF, tetap menjadi tanda bahwa strategi portofolio global masih dinamis, dan investor terus mencari peluang di tengah fluktuasi pasar.
Ke depan, pergerakan IHSG akan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, termasuk kebijakan moneter dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan perkembangan ekonomi China sebagai salah satu mitra dagang utama Indonesia. Namun, jika tren positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin IHSG dapat kembali mencetak rekor baru dalam beberapa bulan mendatang.
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Intervest
Technology Enthusiast 👨💻, Stock Market Enthusiast 🚀
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4