JAKARTA — Perusahaan tambang PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk. (SMGA) memasuki tahap akuisisi tambang nikel di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, dengan rencana produksi mulai kuartal III/2024. Direktur Utama SMGA, Julius Edy Wibowo, mengungkapkan bahwa proyek ini akan memberikan dampak positif pada pendapatan pada semester II/2024 mendatang.
Wibowo menegaskan bahwa dana untuk akuisisi berasal dari operasional, bukan melalui Initial Public Offering (IPO). Transaksi ini dianggap material, tetapi kurang dari 50% dari ekuitas perusahaan, sehingga tidak memerlukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Namun, rincian lebih lanjut masih belum dapat diungkapkan pada saat ini.
Lebih lanjut, Julius menyampaikan bahwa tambang nikel yang akan diakuisisi diharapkan mampu memproduksi nikel ore antara 50.000 hingga 100.000 ton per bulan. Langkah akuisisi ini diambil sebagai strategi untuk membangun pangsa pasar yang stabil.
Menurut Julius, model bisnis SMGA memiliki keunikan karena memberikan opsi penjualan baik dari tambang sendiri maupun nikel yang dibeli. Dengan keyakinan akan keuntungan yang tetap terjaga selama efisiensi produksi terpelihara, SMGA optimis menghadapi fluktuasi harga nikel di kisaran US$15.000.
Selain mengakuisisi tambang nikel, SMGA juga memiliki rencana untuk membangun smelter nikel dengan teknologi high pressure acid leaching atau oxygen enriched side-blown furnace.
SMGA, yang baru saja melakukan IPO, mencatatkan kenaikan saham sebesar 34,29% pada hari pertama perdagangan resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI), mencapai posisi Rp141 per saham pada pukul 09.00 WIB. Perusahaan terus menunjukkan kinerja positif dengan harga saham bergerak di rentang Rp135-Rp141 per saham.
Deanra
-
Deanra
-
Most Popular
-
1
-
2
-
3
-
4