Loading... Please wait...
Logo Icon

INTERVEST

A Comportable Place for You

Hati-hati penipuan : Kami (intervest.io) tidak menyediakan layanan penitipan dana atau deposit yang menjanjikan keuntungan.
Logo Icon
INTERVEST
-- ticker loading --
Insight

Sujaka Lays Borong 2,9 Miliar Saham PT Black Diamond Resources Tbk.

Sujaka Lays borong saham COAL, melampaui 3 miliar lembar. COAL targetkan produksi batu bara dua kali lipat di 2024, namun hadapi tekanan dari energi terbarukan.

Author's avatar Deanra
by Deanra Feb 15, 2024 16:39:04
Sujaka Lays Borong 2,9 Miliar Saham PT Black Diamond Resources Tbk. Image's

Investor individu, Sujaka Lays, kembali melakukan aksi borong saham PT Black Diamond Resources Tbk. (COAL), dengan jumlah yang mencapai jutaan lembar. Pada 12 Februari 2024, Sujaka Lays mengakuisisi sebanyak 2,9 miliar lembar saham COAL, menggenjot kepemilikannya menjadi 3 miliar lembar. Transaksi ini terjadi di atas harga pasar saham COAL, yakni seharga Rp60 per lembar, sedangkan harga pasar pada saat itu berada di level Rp50.

Alasan di balik transaksi tersebut, menurut Sujaka, adalah "pertimbangan pribadi." Ini bukanlah kali pertama Sujaka melakukan aksi borong saham COAL. Sebelumnya, pada Oktober 2023, dia telah membeli 10 juta lembar saham COAL.

Sujaka Lays saat ini menjabat sebagai direktur utama PT Indo Komoditi Korpora Tbk. (INCF), sebuah perusahaan terbuka di sektor industri karet. Sebelumnya, dia juga memiliki pengalaman di PT Sampit International dan sebagai direktur di PT Alam Tulus Abadi.

Sementara itu, COAL memiliki rencana untuk meningkatkan produksi batu bara hingga dua kali lipat pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, untuk memenuhi permintaan yang tinggi. Namun, prospek industri batu bara masih dibayangi oleh tekanan. Menurut Badan Energi Internasional (IEA), pertumbuhan energi terbarukan diperkirakan akan menggantikan pembangkit listrik tenaga batu bara secara global, dengan penurunan yang diproyeksikan sebesar 1,7% per tahun hingga 2026. China menjadi faktor utama dalam tren ini, dengan kecenderungan pengurangan penggunaan pembangkit listrik batu bara.

Meskipun demikian, perubahan ini berjalan lambat, karena China masih menghadapi tantangan dalam mengintegrasikan energi terbarukan ke dalam sistem ketenagalistrikan negaranya.

Share to :
58
Author Image of Deanra

Deanra

-

Artikel Lainnya

©2024 Intervest.io